PROLOG
STUDIO
Lovatour tampak ramai. Hari ini pencabutan undian dua nama yang akan mengikuti
Lovatour. Dua orang beruntung yang akan mengikuti tour romantis. Lovatour adalah sebuah acara unggulah di salah satu
stasiun televisi. Dengan tagline “Find Your Love With a Tour!” telah
mempertemukan banyak pasangan lewat tour romantis
di beberapa negara selama dua bulan lebih. Acara Lovatour di-sponsori oleh
banyak sponsor. Mulai dari brand ternama
sampai pengusaha-pengusaha waralaba terkenal. Itu membuat acara ini menjadi
acara terspektakuler sepanjang dua tahun belakangan ini.
Kamera sudah
stand-by tinggal menunggu aba-aba.
Seorang host sudah berdiri di atas panggung bersama seorang notaris dan beberapa
kru Lovatour bersama saksi-saksi. Dua buah kotak yang berisi nama-nama calon
peserta Lovatour. Kotak-kotak itu telah disegel, hanya sebuah lubang kecil di
atasnya, tempat seorang kru akan mengambil dua buah nama yang beruntung di
dalamnya.
“Camera rolling, action!” Sang sutradara
memberi aba-aba untung sang host memulai.
Sebelum
memulai sang host memperbaiki tatanan
rambutnya dulu, “selamat malam pemirsa, kembali lagi dengan saya Raissa Arif
dalam program acara terspektakuler Lovatour find
your love with a tour. Pasti pemirsa sudah nggak sabar kan menanti siapa
saja dua orang yang beruntung pada Lovatour kita kali ini. Nah! Malam ini
adalah malam pencabutan dua nama yang beruntung itu. Live! Oleh Pak Candraguna sebagai sponsor terbesar acara ini,” kata
Acha sambil memperkenalkan Candraguna.
Candraguna
adalah pengusaha sukses yang mempunyai beberapa perusahaan waralaba di
Indonesia. Serta mempunyai beberapa hotel dan resort di beberapa negara, tempat
menginap para peserta nantinya.
“Well, pasti semua orang yang mendaftar
sudah sangat menanti. Acha bakalan memperkenalkan juga notaris yang akan
mengesahkan nama yang terpilih. Selamat malam Pak Agung Budyanto, Sarjana
Hukum, Magister Kenotariatan, notaris di Jakarta,” sapa Acha pada seorang pria
berjas hitam sambil membawa sebuah stempel.
“Selamat
malam,” balasnya.
“Saksi satu
dari kru Pak Derry, dari saksi dua dari pihak On Top TV Bu Amara,” kata Acha
kemudian memperkenalkan dua orang saksi itu.
“Nggak usah
lama-lama kita langsung saja dengan pencabutan undiannya. Di hadapan kita semua
ini sudah ada dua buah kotak undian dengan segel,” kata Acha sambil menunjukan kotak-kotak
undian di hadapannya, “nanti Pak Candraguna akan mencabut dua nama yang akan
langsung di berikan pada saksi dan kita akan membukanya bersama-sama,” Acha
menjelaskan.
Candraguna
bersiap-siap di samping kiri kotak-kotak tersebut. Sedangkan notaris dan
saksi-saksi menyaksikan dari samping kanan kotak-kotak. Acha berada di belakang
kotak-kotak di tengah-tengah mereka semuanya.
“Biar lebih
dramatis kita pasang jingle-nya
Lovatour sambil Pak Candraguna mengambil dua nama di dalamnya, yuk musik!” Acha
memberi aba-aba.
Jingle Lovatour-pun di putar. Candraguna segera memasukan tangannya ke
dalam kotak lewat lubang seukuran tangan yang ada di bagian atas kotak. Pertama
ia mengambil sebuah kertas berwarna hijau yang digulung silinder lalu
diserahkan kepada saksi pertama. Kemudian ia berjalan ke arah kotak yang
satunya lalu mengambil sebuah kertas berwarna merah muda yang digulung silinder
juga lalu menyerahkannya pada saksi kedua.
“Yeay. Kita
telah mendapat dua nama yang sedang berada di tangan para saksi yang akan
menjadi calon peserta Lovatour. Pasti semua udah nggak sabar kan? Baiklah!
Nggak usah berlama-lama kita akan buka secara bersama-sama. Bapak dan Ibu
silakan dibuka pada aba-aba yang ketiga ya,” kata Acha.
Dua orang
itu mengangguk mengerti.
“Kita hitung
bersama-sama pemirsa! Tiga... dua... satu!” aba-aba Acha, “tunjukin ke kamera
Pak, Bu,” suruh Acha.
Dua orang
itu segera menunjukan dua buah kertas yang telah terukir nama di atasnya ke
arah kamera. Nama tersebut adalah...
“Cakka
Nuraga dan Oik Ramadlani! Selamat!” kata Acha, “gimana dari pihak notaris?
Sah?” tanya Acha.
“Sah!” kata
sang notaris sambil memberi stempel pada dua nama tersebut.
Welcome to Lovatour!
***
SATU
RAY menatap
sahabatnya itu frustasi. Sudah sebulan belakangan ini sahabatnya itu terlihat
tidak bertenaga. Hanya karena patah hati. Oh
c’mon! Mereka laki-laki tidak harusnya patah hati berlebihan seperti ini.
Cakka sahabatnya, baru saja patah hati karena gadis yang dicintainya lebih
memilih karier-nya sebagai penyanyi daripada dirinya. Tidak hanya itu! Sekarang
ia mendengar desas-desus mantannya itu akan segera bertunangan dengan seorang
pengusaha yang merupakan rivalnya. Skandal apa itu? Padahal Cakka baru putus
dari mantannya itu sebulan lalu.
Saat ini
mereka sedang berada di kamarnya Cakka terdiam. Cakka hanya berada di tempat
tidurnya sambil memainkan gadget-nya.
Sedangkan Ray duduk di hadapan meja komputer secara terbalik menghadap Cakka.
“Sampai
kapan sih lo harus kayak gitu Kka? Mana Cakka yang dulu? Masa cuma gara-gara
perempuan sialan itu lo kayak gini,” kata Ray.
Cakka
meletakkan gadget-nya di samping
tempat tidurnya. Lalu menghadap ke arah Ray. Menatap sahabatnya itu dengan
tatapan yang lemah, “trus gue harus gimana Ray? Lo tahu kan gue sayang banget
sama dia,” kata Cakka.
“Lo harus
cari kesibukan apa kek gitu, atau cari cewek lain kek yang bisa buat lo jatuh
cinta lagi,” kata Ray.
“Emang ada
gitu cara instan yang buat gue bisa jatuh cinta sama orang?” tanya Cakka
mengernyit, “mana ada Ray!” lanjut Cakka.
Pikiran Ray
melayang. Ia mencoba berpikir. Apa ya yang bisa membuat sahabatnya ini jatuh
cinta secara cepat dan langsung move-on dari
encim-encim itu? Ehm. Ia mencoba memutar otaknya. Mengikutkan Cakka dalam biro
jodoh kafe serasinya Mak Erot? Kayaknya nggak mungkin. Cakka bukan orang dengan
tampang pas-pasan. Tampangnya mungkin bisa dibuat untuk menggait selebriti
tercantik sekalipun. Ia juga seorang eligible
bachelor yang menjadi most wanted buat
para wanita. Apalagi kalau mereka tahu ia telah single seperti ini. Mengikutkan Cakka dalam blind date? Tidak! Blind date
itu kan sama dengan biro jodoh dengan bahasa keren. Argh! Apa dong?
Cakka punya
tampang. Check. Cakka punya uang. Check. Cakka punya tahta. Check. Siapa sih wanita yang nggak mau
sama dia? Tapi sayangnya, Cakka tipe orang yang memilih mempunyai cinta dulu
untuk bisa menjalin hubungan dengan seseorang. Hupfh.
Tiba-tiba ia
teringat pada sebuah acara yang sedang heboh-hebohnya di televisi. Lovatour!
Kalau Ray mengikutkan Cakka dalam Lovatour kemungkinan Cakka bakalan jatuh
cinta dengan pasangan Lovatour-nya itu ada! Kadang
cinta datang seiring kebersamaan bukan? Semakin intens kalian bertemu
dengan seseorang. Kemungkinan untuk jatuh cinta itu semakin besar! Ahaaaa! Ray
menjentikan jarinya.
“ADA!”
katanya antusias.
“Apa?” tanya
Cakka malas-malasan.
“Lo ikut
Lovatour aja! Lo tahu Lovatour kan?” tanya Ray.
“Lovatour?
Acara yang dibicarain semua karyawan kantor gue?” tanya Cakka memastikan. Ray
mengangguk, “nggak gue nggak tahu. Acara apa sih itu? Kok heboh banget,” kata
Cakka.
“Itu acara
kerenlah pokoknya dan bakalan buat lo dengan instan mencintai seorang gadis,”
kata Ray.
“Bukan blind date kan?” tanya Cakka.
“Sepertinya
semacam itu, hehehe,” Ray nyengir.
“Nggak gue
nggak mau,” kata Cakka.
“Eh bentar
dulu Kka, ini bukan kayak blind date biasa.
Lo bakalan dipasangin sama seseorang keliling dunia kalau lo lolos. Emang lo
nggak mau keliling dunia?”
“Gue bisa
keliling dunia pake uang gue sendiri,” kata Cakka, “kalau gue dipasangin sama orang
yang nggak masuk kriteria gue kan berabe urusannya,” lanjutnya.
“Sok kaya
lo. Tenang aja, setahu gue sistemnya disaring dulu. Kan nanti tiap peserta
memasukan foto-fotonya dulu. Sejauh ini kan yang terpilih yang
tampang-tampangnya oke kok. Trus nanti biasanya dua puluh lima nama dengan
alasan terbaik yang dipilih buat ikut undian,” kata Ray.
“Lo holic ya sama acara itu? Sampe segitunya
lo tahu sama acara itu,” kata Cakka menatap Ray sambil mengernyit.
“Gue
Lovatourium emang. Tapi bukan gara-gara acaranya sih. Gue suka sama host-nya,” kata Ray malu-malu.
Cakka
menepuk jidatnya, “jangan bilang lo suruh ikut gue ini biar lo bisa ketemu sama
host-nya juga,” tuduh Cakka.
“Salah
satunya. Ah! Tapi tetap tujuan utamanya supaya lo bisa move-on dari encim-encim itu,” kata Ray.
“Dijamin gue
bisa move-on kalau sampe gue ikut
tapi hasilnya lo berani taruhan apa?” tanya Cakka menantang.
“Saham gue
deh di perusahaan di Bali gue jual sama lo!” kata Ray.
Mendengar
tawaran yang menggiurkan itu Cakka jadi berpikir dua kali. Setahu Cakka
perusahaan di Bali yang Ray tanamkan sahamnya mempunyai untung yang sangat
besar. Kalau Cakka bisa membeli saham dari Ray. Bisa membuat karier-nya sebagai
pengusaha menanjak, “oke gue terima!” kata Cakka.
“Deal ya?” Ray mengulurkan tangannya pada
Cakka.
“Deal,” kata Cakka menyalami Ray.
“Selanjutnya
biar gue yang atur pendaftaran Lovatour lo.”
***
Peraturan ‘awal’
yang harus disepakati antara lain:
- Mengisi formulir pendaftaran berserta kelengkapan sebagai berikut: menyertakan foto paling menarik close-up dan seluruh badan, menyertakan pas foto untuk keperluan passport, visa dan lain sebagainya, berserta scan KTP.
- Menyertakan satu paragraf cerita/alasan anda mengikuti Lovatour. Bisa berupa cerita penyebab kegagalan cinta yang terakhir atau pengalaman pahit cinta anda (cerita harus semenarik mungkin).
- Bersedia mengikuti tour selama dua bulan lebih bersama Lovatour.
- Bersedia dipasangkan dengan siapa saja dalam tour. Suka atau tidak suka secara random oleh pihak Lovatour (akan diundi pada malam pengundian).
- Setelah mengikuti tour anda berhak mengikuti final decision dan di situ anda akan menentukan pilihannya. Eit… tunggu dulu tentu saja anda akan digoda dengan sejumlah uang. Sehingga anda harus memilih antara cinta atau uang yang ditawarkan.
- Jika peserta memilih cinta. Maka mereka sama-sama berhak merayakan kemenangan cinta mereka di salah satu kota yang termasuk dalam Lovatour.
- Jika peserta memilih uang maka peserta akan mendapatkan uang masing-masing. Dan tentu saja tidak akan mendapatkan cinta mereka jika keduanya memiliki uang (uang yang ditawarkan antara Rp. 100.000.000,-).
- Jika salah satu memilih cinta dan salah satunya memilih uang. Maka yang memilih cinta tidak akan mendapat apa-apa. Dan yang memilih uang tetap akan mendapatkan uangnya tapi hanya sebesar Rp. 50.000.000,- (ditambah harus bersedia hijrah ke salah satu kota yang dipilih dari Lovatour tanpa sepengetahuan yang memilih cinta).
- Register tak dipungut biaya.
Are you
ready to find your love? Let’s sign up.
Seorang
gadis yang duduk di hadapan laptopnya dari tadi resah. Ia menimbang-nimbang.
Apa susahnya sih mengarahkan pointer-nya
pada kata ‘sign up’? Tentu saja
susah. Tombol sign-up bakalan
mengubah hidupnya selama dua bulan belakangan nanti (kalau seandainya terpilih)―dan
bagaimanapun caranya ia harus terpilih. Di dada kanannya ada sebuah papan nama.
Oik Ramadlani. Itu namanya. Ia adalah seorang waitress yang bekerja di sebuah restoran ternama di Jakarta.
Restoran yang digemari kaum-kaum konglomerat. Makanya waitress di restoran itu berpakaian bak pramugari dengan kemeja
seragam, rok pendek, papan nama, stocking
bahkan higheels.
Kalau saja
bukan karena ia sedang membutuhkan uang ia tak akan pernah mengikuti acara
seperti ini. Cinta bukan bahan obralan yang mampu ditukar dengan uang bukan?
Tapi karena keadaan mengharuskan ia mengikuti acara tersebut. Orang tuanya
terlilit hutang. Dengan gajinya yang pas-pasan sebagai waitress tentu saja tak mampu menutupi utang orang tuanya. Dan ia
butuh uang secepatnya! Sang rentenir hanya memberikan waktu sampai tiga bulan
ke depan kalau tidak rumahnya akan disita. Sudah berbagai cara Oik lakukan tapi
hasilnya nihil. Tetap belum cukup menutup hutang orang tuanya. Cara
satu-satunya untuk mendapatkan uang ya dengan cara ini. Keuntungannya Oik bisa
keliling dunia juga.
Sebelum
mengarahkan pointer ke arah sign up. Oik berdoa dulu. Semoga gue terpilih jadi salah satu peserta
Lovatour. Semoga pasangan gue di acara itu jelek. Supaya kalau pasangan
gue jelek gue nggak jatuh cinta Tuhan sama orang itu. Kalau pasangan gue cakep
keraskanlah hati ini agar nggak jatuh cinta padanya. Semoga akhirnya dia nggak
jatuh cinta sama gue biar gue dapet seratus juta. Amin…
Oik segera
masuk ke halaman formulir. Ia pun segera mengisi data dirinya yang dibutuhkan
lalu mengunggah berkas-berkas yang diperlukan. Setelah selesai, mengisi kolom cerita penyebab dia mengikuti acara
Lovatour. Tadi di halaman depan katanya harus dibuat semenarik mungkin. Dengan
kata menarik di-undeline. Artinya
menarik itu menjadi sebuah pertimbangan. Sangat tidak mungkin Oik menceritakan
kalau motivasinya mengikuti acara ini bukan untuk cinta tapi untuk uang.
Sedangkan tagline dari acara tersebut
find your love bukan find your money. Oik memutar otaknya.
Sepertinya ia harus membuat cerita rekayasa yang dramatis. Ia pun segera
mengetikkan cerita (karangan)-nya pada kolom yang tersedia.
Alasan gue
mengikuti acara ini. Karena gue trauma sama almarhum pacar gue yang tewas di
tangan gue sendiri. Bukan gue yang bunuh tapi ya. Dia sakit ginjal. Trus pas
gue lagi jaga dia di rumah sakit dia minta gue anterin keluar mau lihat bintang
katanya. Pas gue turunin dia dari tempat tidur, dia malah jatuh. Gue kira dia
cuma pingsan tahunya dia udah meninggal di tangan gue. Dari situ gue trauma
banget buat pacaran. Bayangan almarhum pacar gue masih melekat di benak gue.
Gue disaranin teman gue buat ikut acara ini. Biar gue bisa move-on dari pacar
gue. Tapi gue nggak tahu sih. Sampe sekarang aja gue masih trauma. Semoga aja
gue bisa ngatasin trauma gue.
Keren kan?
Drama banget kan? Oik tersenyum puas melihat tulisannya itu. Biasanya
acara-acara seperti ini butuh seorang drama
queen. Dari ceritanya itu tentu saja drama banget. Sebelas dua belas dengan
telenovela, sinetron, dorama, k-drama dan semacamnya. Oke mungkin terlalu
berlebihan, tapi Oik berharap banget bisa mengikuti acara tersebut karena ia
membutuhkannya.
Hai pacar khayalan, semoga lo tenang di alam sana. Tuhan ampuni
gue. Engkau tahu kan kebutuhan gue sekarang apa.
Setelah mengisi
kolom tersebut. Oik menekan mengarahkan pointer-nya
pada tulisan agree. Setelah mengklik
tulisan tersebut muncul sebuah tulisan.
Selamat!
Pendaftaran anda berhasil. Nomor register anda: 1304431 klik di sini untuk
print out dokumen. Digunakan untuk konfirmasi jika anda terpilih nanti.
Mesin
printer di samping laptop Oik mulai bekerja. Sebuah kertas yang mencetak data
Lovatour Oik keluar. Oik menghela napasnya. Akhirnya! Semoga saja ia terpilih
***
Cakka
melotot melihat sebuah kertas yang diserahkan padanya oleh Ray saat ia berada
di kantornya. Ia berkali-kali membaca isi kertas itu dan... kesimpulannya
adalah ini semua GILA!
“RAY? LO
GILA YA... WAH PARAH LO!” teriak Cakka kaget berusaha mengatur emosinya membaca
kertas itu, “lo mau jatuhin pamor gue? Lo sahabat atau rival gue sih?” tanya
Cakka.
“Sabar dong
Kka, lo tenang dulu gue nggak maksud buat ngejatuhin pamor lo atau apa. Kan
masalahnya alasannya harus menarik jadi gue pake alasan itu. Lagipula mereka
nggak akan ekspos alasan lo kok ke depan publik. Diekspos sih hehehe. Tapi
diakhir acara. Tapi itu juga nggak bakalan ngaruh kan kalau lo udah jatuh cinta
sama cewek yang nanti jadi pasangan lo. Nggak masalah kok santai aja,” kata
Ray.
“Wah tapi
ini...” Cakka meremas kertas yang ada di genggamannya, “argh... lo tuh ya, tahu
gitu gue nggak usah setuju,” kata Cakka kembali duduk di kursinya.
“Kalau gue
ngasih alasan lo patah hati gara-gara seorang cewek dan lo belum bisa move-on sampe sekarang ini itu biasa
banget. Nggak bakal deh terpilih alasan lo buat diundi,” kata Ray.
“Tapi nggak
pake alasan kayak gitu juga kali,” protes Cakka.
“Udah dong
bro nggak usah dipikiran nanti lo makin banyak pikiran have fun aja ya yang penting lo bisa ikutan Lovatour. Gue bisa
kenalan sama Acha, hahahahaha,” tawa Ray.
“Ck, bisnis
lagi,” keluh Cakka.
“Kan seperti
kata lo. Sama lo, selalu bisnis,” kata Ray sambil mengedipkan matanya. Cakka
bergidik ngeri membayangkan yang dituliskan Ray benar-benar terjadi.
“Ya sudah
terserah deh,” kata Cakka berusaha mengabaikannya. Semoga ini tidak akan
menimbulkan masalah baru.
“That’s my boy,” kata Ray kemudian
tertawa terbahak-bahak.
Lagi-lagi
Cakka bergidik ngeri. Dia tidak habis pikir kenapa sahabatnya yang gila ini
memberikan alasan seperti itu! Err.
Alasan gue
mengikuti Lovatour karena gue ini seorang gay. Dan gue baru patah hati.
Pasangan gay gue namanya Ray tiba-tiba jadi straight. Dia putusin gue karena
dia suka sama seorang cewek dan rencananya mau nembak dia. Gue ditinggalin
begitu aja. Tentu aja gue nggak mau kalah. Gue juga mau dong jadi straight.
Siapa tahu kan dengan mengikuti Lovatour gue bisa jadi straight dan bisa
menemukan cinta sejati gue.
***