The memories between you and me…
Cakka riang melangkah, kakinya seakan ringan sangat ringan. Ketika dia memasuki pintu kelasnya, dia menemukan Oik sendiri mencatat. Sepertinya, dugaan Cakka tepat, Oik tak membuat PR lagi dan menyebabkan dia datang lebih pagi dari biasanya. Cakka segera menghampiri Oik dan memberikan sebuah amplop kepada Oik yang dia sodorkan diatas catatan Oik. Oik memalingkan pandangannya lalu mengerenyitkan dahinya meminta penjelasan lebih dari Cakka.
“Buka saja,” Kata Cakka sambil menyunggingkan senyumnya.
Oik perlahan membuka amplop itu, ternyata berisi 4 buah foto kemarin diatas tebing mereka. Cakka lalu mengambil 2 buah dari keempat foto itu.
“Duanya buat Oik… duanya buat Cakka… kenang-kenangan,” Kata Cakka.
Oik mengangguk cepat lalu menyimpan didalam tasnya. Seorang anak lelaki seumuran Cakka dan Oik segera mengambil salah satu dari foto yang dipegang Cakka.
Cakka dan Oik hanya bisa terbelalak kaget…
“WEEEIIII… TEMAN-TEMAN… LIAT NIH FOTO CAKKA DAN OIK MESRA BANGEEEEET,” Teriaknya menarik perhatian satu kelas dan berebutan melihat foto itu…
“Cieeeeee… Cakka… Oik…,”
***
Mobil berplat nomor C 4 KKA itu tiba dirumah yang megah. Cakka turun dari mobilnya dengan malas membuang langkah memasuki rumahnya. Disusul mobil Ray yang memasuki pekarangan rumah Cakka dan berhenti tepat disamping mobil Cakka. Ray dan Roy turun dari mobil dan mengekor dibelakang Cakka. Cakka segera melepaskan jas yang dikenakannya membuangnya secara sembarangan lalu menghempaskan dirinya diatas sofa. Ray langsung ke dapur memeriksa kulkas Cakka apakah ada makanan yang bisa menjadi sasaran empuknya. Sedangkan, Roy manager Cakka itu duduk disebuah sofa yang tak jauh dari situ.
Cakka menatap langit-langit rumahnya membayangkan yang terjadi tadi. Begitu cepat, tapi begitu membekas dalam benaknya. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Untungnya, hari ini jobnya dibatalkan sementara, karena Shilla sakit jadi hari ini dia free dan dia bisa menyegarkan pikirannya yang sedari tadi kacau karena kejadian barusan.
“Cakka… Cakka… ngaku aja deh lo masih ada rasa kan sama Oik?,” Manager Cakka memecah keheningan.
Ray yang baru datang langsung kepo dan duduk bersama lima bungkus snack yang dicopetnya dari dalam kulkas Cakka.
“Emang Cakka sama Oik kenapa sih? Kok gue gak tahu yah?,” Tanya Ray kepo.
Roy melempar bantalnya, “Udah diam aja lo gondrong! Diam dan dengarin aja, dan satu lagi jangan ngomong tentang ini kepada siapa-siap, kalau lo gak mau jatah snack buat lo dicoret!,”
Ray mingkem juga akhirnya sambil menikmati snacknya. Cakka menghela nafasnya, “Gak tau deh…,” Tanggapan singkat dari Cakka.
“Ya… kalau gak buat apa lo nyari kesempatan dalam kesempitan gitu buat nyium Oik,” Kata Roy.
“Refleks,” Kata Cakka singkat.
“Ya, itu mah namanya bukan refleks,”
“APA?! Tadi Cakka nyium Oik?! Kok gue gak lihat yah? Padahal candid moment banget itu! Aaaaa gue minta flashback dong! Flashback yuk balik ke studio,” Kata Ray dengan mata terbelalak.
“Makanya lo jangan urusin makan lo doang, gak liat payah dah, lo kate ini film bisa di flashback,”
“Yeeee… kalau gue gak jaga pasti udah abis dimakan lo,”
Cakka mengambil bantal sofa lalu membenamkan kepalanya disana. Dua kembar siam ini sangat teramat berisik!
Melihat tingkah laku Cakka, Ray dan Roy saling lirik-lirikan seakan satu pikiran, segera melangkah mendekati Cakka, kemudian…
“Cieeeeeeeeeeee Cakkaaaaaaaaa,” Meledek Cakka sambil merampas bantal yang menutupi kepala Cakka.
♥♥♥
Ada yang aneh saat Ify memutar televisinya. Ify sangat tahu jadwal-jadwal infotaiment karena sering memantau perkembangan karir adiknya lewat situ. Prediksi Ify, Peristiwa ‘insiden’ adiknya dengan Cakka kemarin, akan menjadi deadline bahkan akan booming karena adanya kejadian itu. Makanya pagi-pagi dia sudah bela-belain putar televisinya hanya untuk melihatnya. Dia takut kalau-kalau ada berita ‘itu’ dan menjadi buah bibir publik. Adiknya akan down dan paling susah kalau Oik sudah down. Jadinya, untuk menghindari hal itu, dia harus memastikan.
Tapi, sepertinya prediksinya meleset. Saat dia memutar infotaiment, ternyata tidak ada satupun infotaiment yang memuat ‘insiden’ itu. Berita tentang Cakka dan Oik hanya satu yakni duet mereka kemarin karena Shilla sakit, dan mereka sepanggung, just it! Nothing else. Tidak ada tentang ‘insiden’ dibelakang panggung itu. Ify sudah bolak-balik memindahkan channel televisinya, tak ada yang heboh dengan itu semua. Dia menarik nafas lega, pantas saja pagi ini tak ada wartawan didepan rumahnya, biasanya kan segala sesuatu tentang Oik apalagi berhubungan dengan Cakka, wartawan akan bertengger didepan rumah mereka. Tapi, didalam hati Ify menyimpan sebuah keanehan tentang semuanya. Hal yang tidak biasanya.
Ifypun membuang langkah membangunkan adiknya yang masih tertidur pulas dikamarnya.
“Ik, bangun… ada acara off air loh pagi ini,” Kata Ify menggoyangkan tubuh adiknya.
Oik menggeliat, kemudian mengerjapkan matanya dan bangun perlahan. Segera mencari remote televisinya dan menekan tombol power. Sehingga, televisi dihadapannya menyala.
Ify tersenyum pada Oik, “Tenang Ik, aman kok gak ada berita tentang insiden itu,”
Oik tak percaya akan perkataan kakaknya itu, segera memindah-mindahkan channel televisi. Namun, ternyata benar yang dibilang kakaknya. Diapun menarik nafas lega. Dan membuang langkah mengambil handuk untuk mandi.
Dikiranya, hari ini akan jadi hari paling buruk sedunia, tapi ternyata tidak… namun jauh dilubuk hatinya menyimpan sebuah kegusaran.
♥♥♥
Semua berita seakan dialihkan pada duet Cakka dan Shilla tanpa embel-embel lain. Semua infotaiment seakan fokus memantau perkembangan karir Cakka dan Shilla, yang musiknya banyak diterima masyarakat. Membuat Roy, manager Cakka bertanya-tanya…
“Hei… Cakka, kok gue rasa ada yang ganjal gitu deh…,” Kata Roy.
“Ganjal?,” Cakka mengerenyitkan dahinya.
“Yeay gak liat infotaiment yah? Diseluruh infotaiment beritanya tentang lo sama Shilla doang, kalau gue sih ganjel, masa insiden yang lo lakuin ke Oik kemarin gak jadi gossip sih, padahal menurut gue lebih hot dari duet yeay sama Shilla itu,”
“Malah bagus, atau jangan-jangan lo mau bocorin ke infotaiment… eh tahu gak sih, waktu diacara histeris Cakka nyium Oik di backstage loh… gitu?,” Kata Cakka sambil meniru gaya kawai Roy.
“Ya, bukan begitu sih … tapi… kan gue ngarep lo sama Oik…,” Kata Roy sambil mendempetkan jari telunjuk kanan dan kirinya lalu nyengir.
Cakka memutar bola matanya. Lalu pergi meninggalkan Roy sendiri. Banyak orangkah yang berharap dia punya hubungan istimewa dengan Oik seperti Roy?
♥♥♥
Seiring berjalannya waktu, gossip tentang foto anak kecil yang dikira Cakka dengan cinta monyetnya itu hilang seketika. Kecupan singkat Cakka pada Oik juga tak pernah tampak desas-desusnya baik dimedia massa maupun dimedia elektronik. Begitu saja, tanpa bekas. Tak ada satupun infotaiment lagi yang menyinggung tentang foto itu.
Duet Cakka dan Shilla semakin melejit, apalagi infotaiment sangat menggembar-gemborkan tentang semuanya itu. Bahkan, infotaiment sepertinya sepakat mengossipkan mereka berdua pacaran. Semakin intens. Membuat artis yang lain dianggap sebagai pemanis saja.
Ternyata tak cuma Ify atau Roy yang merasa sesuatu mengganjal. Beberapa situs-situs web online juga merasa seperti itu. Contohnya, ada salah satu blogger yang menyampaikan unek-uneknya.
Ganjal gak sih?!
Hm, gak tahu gimana yah… gue cuma mau berbagi pemikiran doang, menurut kalian ganjal gak sih? Infotaiment itu hanya membahas tentang pasangan duet heboh Cakka dan Shilla. Mana bahasannya cuman itu-itu doang! Gue sebagai penikmat infotaiment BOSEN!
Kalau mau berita heboh nih, gue kasih!
Asal lo semua pada tahu ya! Gue ngelive histeris waktu itu pas bintang tamunya ada Oik, Cakka, dan Shilla. Trus, Shillanya gak hadir gara-gara sakit. Nah, mungkin ada yang nonton atau ngelive, masih inget yang request lagu buat dinyanyiin Cakka dan Oik gak? Ehem…ehem… perkenalkan sekalian saya Nata! Nah abis ngelive gue ke belakang panggung bareng anak-anak CF yang lain juga, ada Rath, Yuan, Cicin sama Dessy. Niatnya pengen liat Cakka dan Oik kan siapa tahu bisa foto bareng, tapi sayangnya sumpek banget di belakang panggung banyak sekali penonton yang histeris. Akhirnya, gue kepisah dari teman-teman gue. Waw! Semua histeris ternyata karena Cakka dan Oik lagi berduaan… berduaan man! Mana dekat banget. Gue langsung mendekat, walaupun gue kena sikut, dorong, baju gue ditarik-tarik gitu. Eh pas gue nengok lagi kearah Cakka dan Oik. Posisinya udah berubah… diatas lantai dan Cakka NYIUM Oik. Gue kasih bold, capslock, dan underline dah itu. Gue ga boong kok, tanya aja sama teman-teman yang ngelive. Tapi kayaknya saking rusuh dan sibuk serta sesaknya gak ada yang sempat foto adegan itu. Aaaaaa………… Cakka juga sih ngakhirinnya cepat banget. Kenapa gak sekalian aja french kiss… AAAAAA….!!! Pokoknya yang kayak mereka difilm Flowers itu loooohhh… AAAAAA *0ke abaikan*. Pokoknya intinya itu! Kan kalo ini di infotaiment pasti lebih heboh dari berita-berita sekarang.
Comments:
Rath RamadlaniNuraga:
Eh iya Nat, gue juga gak sempat candid the moment, emang gak ada satu orangpun yah yang candid the moment? Gue nyari video yang Cakka sama Oik duet itu juga gak ada loh di Youtube. Huaaaaa… gue udah kirim e-mail ke pihak histeris tentang video dan candid the moment itu, tapi gak dibales… ganjel sih emang.
Yuanita Oktaviani:
Numpang lewat! Tul! Gue ngelive dan itu gue liat dengan mata kepala gue sendiri! Unyu moment itu.
Cintani Dewi:
Ada nama gue *tumpengan* sejujurnya gue gak sempat liat *nyaripojokan* *nangisbombay* Abis ada yang nginjek kaki gue, gue langsung nengok aja ke yang injek itu. Eh, pas keadaan hening gitu. Gue ngalihin pandangan lagi udahan, semua teriak-teriak gue aja yang gak tahu apa penyebabnya. Pas gue dengar cerita dari teman-teman CF… GUE NYESEL BANGET GAK LIAAAATTTT!!!!!
Yulie Nuraga:
AAAAAA…. Gue gak ngelive…. AAAAAAA padahal gue udah kangen adegan frontal Cakka dan Oik *eh* (?) -_-v *piss ,,, iya siiihhhh… aneh dan kesel sama infotaiment gak gali lebih dalem lagi beritanyaaaaa…
Shieesuueeluee:
Halah! Bilang aja sirik lo! Jangan bikin gossip murahan dah! Gue ngelive ga ada apa-apa kok.
Dessy DessApriaa Nuraga:
Yang diatas gue! Plis deh… gatau apa-apa diem aja!
Ceshaa Hulahup:
Masa sih? Kalau benarkan pasti ada di infotaiment, gue gak percaya nih kalau belum di infotaiment.
Fansclubers56:
Cari bukti ah tentang ini…
Akyuu 4NnavhIe In9inDImEn9erTi Sel4lu4everssss:
Woiiii!! Mentang-mentang lo ngelive pamer trus bikin gossip yang gak-gak… Kesian amat lo! Trima nasib aja neng kalau Cakka Shilla emang lebih booming yaudah ikutin Zaman aja! Gak Usah bikin gossip!!!!!!! Dasar Alay!
More comments (777) >>>
♥♥♥
Oik sedang duduk bersama kakaknya diteras rumahnya. Kebetulan hari ini Oik cuma punya 1 jadwal acara dan itu telah dituntaskannya tadi pagi. Sengaja Ify membuat jadwal yang tidak padat untuk hari ini, adiknya sudah berusaha keras sepanjang seminggu ini. Full schedule telah dilaluinya. Hari ini adalah hari penebusan.
“Ik, infotaiment belakangan ini ngabarin tentang Cakka Shilla terus, lo kayak tenggelam nih,” Kata Ify.
Oik tersenyum menatap kakaknya, “Gak apa-apa kok kak, gue bukan nyari popularitas, gue cuma mau nyari sarana buat nunjukin hobby gue, dan nunjukin kalau nyanyi adalah hidup gue… gue bahkan ikhlas kalau nyanyi gak dibayar… kalau orang yang mendengarkan senang, gue juga ikut senang,” Jawab Oik.
Ifypun tersenyum mendengar jawaban Oik yang terdengar sangat dewasa. Adiknya ini kadang-kadang lebih dewasa dari dirinya. Tapi, kenapa untuk masalah dirinya dengan Cakka, Oik tak bisa dewasa juga?!
Oik menerawang, Ia cinta bernyanyi. Dia harus fokus! Oik memang mencoba tidak peduli dengan semuanya, tapi entah kenapa itu malah membuat dia makin tersiksa.
Message alerts handphone Oik berbunyi. Oik segera mengeluarkan handphonenya dari sakunya. Dan membaca sms yang masuk.
From: Ozy
Ik, jadwal kosong kan? Blh gak gw ajak lo lunch?
“Siapa Ik?,” Tanya Ify.
“Ozy kak… ngajakin lunch… boleh gak kak?,” Tanya Oik.
Ify mengangguk. Dengan cepat Oik membalas sms Ozy…
To: Ozy
Iya blh deh Zy… dmn?
From: Ozy
Di vilsbeckilz resto, jm 1 yah…
To: Ozy
Ok…
♥♥♥
Vilsbeckilz Resto terletak tak jauh dari rumah Oik. Jadi dia tak memakan waktu lama untuk tiba disitu. Dia segera turun dari mobilnya itu, lalu berjalan masuk. Vilsbeckilz Resto merupakan restoran yang cukup elit, jadi hanya orang-orang berkelas yang makan disitu. Membuat restoran ini tampak sepi. Setelah menghampiri Ozy yang sudah menunggu disalah satu meja. Mereka memesan makanan dan memulai percakapan…
“Apa kabar Ik? Sibuk kayaknya lo sampe gak ada waktu buat gue,” Ozy membuka percakapan.
“Iya sih, jam terbang padat… ini aja untung kak Ify tahu gue butuh istirahat, makanya sengaja dia gak madatin jadwal buat hari ini,”
“Ya…ya…ya… gue tahu… by the way, lagu baru loh mantep banget dah yang past perfect itu…,”
“Kak Ify yang milih,” Jawab Oik cepat.
“Gue gak nanya siapa yang milih… yang pasti kayak ngungkapin isi hati loh deh,”
“Ozy… jangan mulai yah!,”
“Gak… gue gak maksud gitu kok, yah gue sebagai sahabat lo walaupun kita kenalan cuma dari facebook yang setia dengerin curhat-curhat lo tentang Cakka itu, bisa menyimpulkan kalau lo ingin mengulang masa-masa bareng Cakka itu, Ik wake up, lo jangan terlalu terbawa ke masa lalu, lo dan Cakka udah dewasa, masalah kalian waktu kecil itu malah membuat kalian tahu lo perasaan kalian yang sebenarnya dan gue bisa mastiin kalian sama-sama saling merindukan,” Kata Ozy.
Oik hanya terdiam meresapi kata-kata Ozy.
“Hm, tentang foto itu, lama kelaman juga pasti akan kebongkar kalau foto itu lo, yah walaupun gue juga aneh sama infotaiment sekarang yang hanya terfokus pada duet Cakka dan Shilla yang menurut gue biasa aja, feelnya lebih dapet waktu lo yang duet sama Cakka,” Lanjut Ozy.
Tak beberapa lama kemudian, makanan yang mereka pesan datang.
“Zy… gue mohon… jangan dulu bahas ini yah,” Kata Oik.
Ozy mengacak rambut Oik akrab, “Iya deh… gue minta maaf,”
Merekapun makan siang bersama.
Sepasang mata mengawasi mereka yang tampak akrab. Menyunggingkan senyum, memakai sweaternya yang disampirkan dikursi disampingnya. Lalu pergi keluar restoran.
Makan siang itu, cukup hening. Hanya sesekali Ozy bertanya pada Oik dan sebaliknya tapi diluar tentang Cakka dan Oik. Setelah selesai, Ozy menawarkan Oik pulang tapi Oik menolaknya dengan alasan ada urusan. Ozypun menyuruh Oik untuk hati-hati, tapi sebelum melangkah keluar restoran…
“Sebaiknya lo nenangin diri di tebing kebebasan… sudah lama kan lo gak kesana,” Kata Ozy mengedipkan mata lalu beranjak dari situ.
♥♥♥
Oik melangkahkan kakinya menjejaki tanah. Jalan ini… sudah lama tidak dilaluinya, terakhir sewaktu kelas 1 SMP sebelum pertengkarannya dengan Cakka, sebelum kesalahpahamannya dengan Cakka, sebelum mereka seperti saling tidak mengenal.
Perlahan tapi pasti, dia melewati bekas jejak kakinya bertahun-tahun silam. Sebenarnya, alasan dia menolak ajakan pulang bareng Ozy, karena dia teringat tempat ini setelah pembicaraannya dengan Ozy tadi. Bukan karena menuruti kata-kata Ozy.
Langkah kakinya semakin mendekati tebing kebebasan sebelum terdengar suara teriakan samar-samar dan putus-putus…
Gueee… …k tahu… …pa… …yang… in……rang … …asti … … kangen …, … love…
Itulah yang didengar Oik. Dirinyapun semakin mendekat dan mendekat, bayangan seorang lelaki muncul dihadapan Oik. Perlahan bayangan itu berubah menjadi wujud. Wujud seseorang yang sepertinya tak asing buatnya. Tepat setelah Oik tiba dibelakangnya, lelaki itu berbalik. Cakka!
Keduanya terlihat kaget, menghadapi kenyataan mereka bertemu ditempat yang penuh kenangan itu, pada usia dewasanya lagi, pada saat situasi dan kondisi yang berubah, pada saat mereka saling menghindar…
“Oh… hai… Oik…,” Sapa Cakka kaku.
“Cakka… sorry ganggu,” Kata Oik tapi tetap bergeming pada tempatnya.
“Ehm, gak kok… Oik gak ganggu…,”
Deg---, jantung Oik. Cakka menyebut namanya sebagai kata ganti lo? Itu kan… kebiasaan mereka dulu…
Cakka beranjak dari tempatnya ditepi tebing tadi dan duduk disebuah batu besar tak jauh dari situ.
“Cakka… sering kemari?,” Tanya Oik berusaha mencairkan suasana, saat ini sudah tak mungkin baginya untuk berbalik dan berlari menjauh dari Cakka, hal yang harus dilakukannya adalah menghadapinya sesantai mungkin.
“Gak… baru pertama kali semenjak saat itu… kalau Oik?,”
“Sama…,” Kata Oik.
Hening sesaat, mereka menikmati saat hening itu. Burung-burung bernyanyi indah, suara angin terasa seperti symphony. Langit berwarna kelabu, Oik tetap berdiri bergeming.
“Oik gak capek berdiri disitu? Duduk yuk sini?,” Kata Cakka memecah keheningan tadi. Mata Oik melebar, diapun menelan ludahnya kemudian dengan ragu berjalan mendekati tempat disamping Cakka yang ditunjukan Cakka. Wangi Cakka tak berubah, masih seperti dulu, Benetten Sport tercium jelas dihidung Oik. Wangi yang dia rindukan…
“Oik… masih ingat gak waktu kita lari bolos sekolah gara-gara lupa ngerjain PR nya pak Iwan, guru killer sekolah, kita lari kemari sampai ketiduran,”
“Inget… besoknya kita nyesel karena ternyata pak Iwan gak masuk karena sakit, ide siapa yah buat bolos?,” Oik melirik Cakka. Cakka membalas tatapan Oik. Tatapan Cakka masih tetap saja menghangatkan.
“Oik,” Kata Cakka.
“Ih… kok Oik sih? Jelas-jelas Cakka yang ngajak,”
“Siapa yah yang biasa lupa buat PR dan pagi-pagi harus ke sekolah duluan buat ngerjain di sekolah, jadi Cakka ketularan deh,”
Oik mendesah kesal, “Huh! Itu karena malamnya ada yang ganggu lewat telepon melulu,”
“Siapa yah?,” Cakka pura-pura bego.
“Tahu tuh! Yang tadi bicara kali yah,”
“Hm, gak kali yah… siapa yang kalau gak ditelepon besok paginya marah-marah, tahunya kangen… cieee,”
Oik menunduk malu, wajahnya memerah dan memanas, otaknya kembali berputar kemasa lalu, mengingat apa lagi yang bisa untuk membungkam lelaki dihadapannya ini.
Mereka sama-sama mengenang masa lalu, sampai tak terasa mentari telah tenggelam disebelah barat…
The memories between you and me…
♥♥♥
2 komentar:
lanjuuut :D
keren kakkkkk! lanjutttt :D
Posting Komentar