Kamis, 19 April 2012

Behind the Scene #13

Behind the Scene #13

The past at the future again?
Cakka menatap kalender yang ada didalam kelasnya. Sebuah ide telah rapi tersusun dikepalanya. Dari kejauhan Oik terlihat baru saja datang. Yap, rencana dimulai.
Pagi-pagi biasanya jika Oik datang, Cakka sudah bersiap menyambutnya. Tapi, kali ini Cakka nampak acuh tak acuh. Dia malah sibuk dengan kegiatannya seakan tak peduli dengan kedatangan Oik. Saat Oik tiba ditempat duduknya Cakka segera keluar dari ruangan kelas untuk apel pagi. Membuat Oik hanya bisa menatap Cakka melalui ekor matanya sebelum akhirnya keluar kelas untuk mengikuti apel juga.
Pada saat apelpun Cakka nampak tidak memperhatikan Oik, seperti Oik tak ada disekitarnya. Apa aa yang salah dengan dirinya? Atau Cakka jadi merasa bersalah dengan kejadian kemarin? Tapi baru kali ini Cakka bertingkah seperti itu.

Sudah hampir seminggu berlalu, Cakka masih saja tidak pernah berbicara dengan Oik, tidak pernah menghubunginya lagi, tidak pernah bersama-sama pergi ke tebing kebebasan lagi. Bahkan sekedar bertegur sapapun tidak pernah. Padahal besok adalah hari ulang tahun Oik. Dia ingin Cakka yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya pertama kali. Tapi, kalau keadaan seperti ini, sangat tidak memungkinkan. Oik sedang berjalan di koridor sekolah. Jam istirahat, makanya koridor tampak ramai. Saat Oik hendak berbelok dia melihat Cakka sedang berbicara dengan temannya makanya Oik mengurungkan niatnya untuk berbelok. Dia bersandar pada samping tembok mendengarkan apa yang sedang Cakka bicarakan dengan temannya itu.
“Hahaha... gak lah... gak mungkinlah pacaran sama dia, dia tuh tipikal orang yang kalau mau dicium langsung ngacir, dan itu ciri-ciri orang yang gak tahu pacaran,” Kata Cakka.
“Hahaha... boleh...boleh... eh by the way, lo sama Oik jauh gitu deh,”
“Ya... gara-gara tadi itu...,”
“Oh haha... I see,”
Apa maksud pembicaraan Cakka? Cakka ingin mengatakan bahwa Oik tidak tahu berpacaran gitu? Hanya karena ‘hal itu’? Dan lebih parahnya Cakka dengan terang-terangan mengatakan pada temannya? Oik berlari menjauh dari situ, berlari sekencang mungkin menuju taman belakang sekolah. Entah kenapa ada sesuatu yang menusuk dari dalam. Ah! Kenapa Cakka berkata seperti itu. Dia cukup sadar kalau dia masih kecil, dan baru saja melepaskan seragam putih merah ke putih biru. Mungkin terlalu dini untuk mengambil ‘komitmen’ dan mengatakan dirinya dengan Cakka itu ‘pacaran’. Tapi bukankah Cakka yang mengatakan dia tahu kalau kita ini masih SMP? Kenapa sekarang menuntut sebuah kedewasaan? Matanya terasa hangat menahan sesuatu yang akan mengalir dipipinya diapun memalingkan pandangannya menatap langit siang itu.
Kalau sesakit ini... dia bertekad tak akan ada lagi yang namanya, tak akan lagi dia jatuh di lubang yang sama, apalagi bersama seseorang yang sama juga. Hapuskan nama Cakka dari kehidupannya. Tak akan ada lagi maaf untuk Cakka!
***
Oik berusaha mengatur detak jantungnya yang begitu cepat karena tidak menyangka akan perlakuan Cakka tadi. Walaupun dia sadar juga, dia tak akan bisa mengambil kendali jantungnya karena jantungnya berpacu menggunakan otot polos yang bekerja diluar kendali manusia. Oik berusaha mengatur kendali nafasnya yang ikut tidak karuan, berusaha menghirup oksigen di kamar itu yang terasa sesak. Sejurus kemudian, Oik baru menyadari bahwa, dia tidak sedang berdua dengan Cakka di kamar ini, ada sebuah CCTV ditiap kamar, baik itu kamar cewek dan cowok. Oik segera mengalihkan pandangannya mencari CCTV di kamar ini. Sebuah kamera kecil seakan memanggilnya dipojok atas ruangan. Oik menghela nafasnya, skakmat! Seluruh Indonesia akan tahu apa yang terjadi padanya dengan Cakka. Semua akan terbongkar sudah! Oik pasrah, dengan langkah gontai keluar dari kamar itu.
Oik keluar tepat saat Riko hendak masuk kedalam kamar.
“Oik? Ngapain lo disini?,” Tanya Riko heran.
“Eh itu Ko... gue tadi di suruh kru manggil Cakka,”
“Lho? Tadi kan Cakka udah keluar duluan, papasan sama gue, kenapa lo telat keluarnya?,” Tanya Riko.
“Itu... gue... ehm,” Oik bingung apa yang harus dia katakan pada Riko.
Riko kemudian memegang kedua lengan Oik dan mengguncangkannya kemudian berkata dengan nada keras, “Oik jawab... Cakka ngapain lo tadi didalam? Lo kelihatan pucat banget,” Kata Riko dan berhasil mengambil alih perhatian Alvin dan Sivia yang sedang bertengkar dan kaget langsung naik keatas disusul Irsyad dan Zahra serta Nadya. Mereka langsung mengerumuni Riko dan Oik. Riko segera melepaskan genggamannya dari lengan Oik.
“Jawab Ik... Cakka ngapain lo di dalam sampe keluar pucat gini?,” Tanya Riko. Oik jadi merasa sangat terdesak dengan tatapan penasaran dari teman-temannya itu.
“Cakka gak ngapa-ngapain gue kok,” Jawab Oik berusaha meyakinkan teman-temannya itu.
“Tapi yah Ik, kayaknya bener deh ada something yang terjadi di dalam sampe wajah lo pucet kayak gitu,” Selidik Zahra.
“Lo make-out yah sama Cakka di dalam?,” Kata Nadya sambil mengangkat sebelah alisnya.
“O’on lo Nad... kalau make-out dua-duanya mau, ini kayak Oik terdesak gitu,” Ujar Irsyad.
 “Ah... gue rasa nih yah kalau cuma make-out gitu... Oik gak perlu pucet kayak gini, kan udah ‘biasa’ bareng Cakka di film-film,” Kata Zahra.
“Atau lo mergokin Cakka lagi naked gitu yah didalam Ik?,” Tanya Sivia.
Semua menatap Sivia dengan tatapan tajam, membuat Sivia hanya membentuk jari tangannya seperti huruf ‘V’.
“Atau jangan...jangan... Cakka berbuat tidak senonoh sama lo yah Ik?,” Tanya Alvin.
Oik jadi gerah dengan perkiraan teman-temannya yang aneh-aneh. Diapun segera mengambil langkah untuk pergi dari situ. Sebelum dia benar-benar menjauhi teman-temannya itu dia berbalik, “Cakka gak ngelakuin apa-apa kok sama gue tenang aja yah, gue tadi memang lagi gak enak badan makanya kelihatan pucat,” Kata Oik kembali berbalik dan meneruskan langkahnya. Sebelum Oik menuruni tangga...
“Kayaknya gue tahu deh harus gimana...,” Kata Riko seperti mendapat sebuah ide, “CCTV!,” Kata Riko sambil menjentikan jarinya, “Kita minta izin kru trus periksa CCTV,” Kata Riko. Semuanya saling pandang-pandangan kemudian berlari mendahului Oik menuruni tangga.
“Ya ampun... Riko, Zahra, Alvin, Nadya, Sivia, Irsyad... jangan!,” Teriak Oik.
Namun sepertinya mereka tak menghiraukan malah berlari menuju samping beranda karantina menemui seorang kru yang sedang berbincang-bincang dengan Cakka.
Tiba disana, mereka tampak ngos-ngosan. Cakka dan kru lactigames itu menatap aneh keenam orang yang sedang mengatur nafas dihadapan mereka itu. Setelah mereka sudah tidak ngos-ngosan lagi, Riko segera mengangkat suara.
“Jadi gini loh sir... gue sama teman-teman mau minta izin buat check CCTV kamar cowok gitu...,” Kata Riko berhasil membuat mata Cakka melotot tajam, “Tadi tuh, gue nemuin Oik didepan kamar cowok wajahnya pucat gitu, dan katanya dia barusan manggil Cakka, yah... gue langsung negative thinking... gak bermaksud nuduh lo nih Kka... cumanya, bayangin aja cewek baru keluar dari kamar cowok dengan wajah pucat pasi kayak gitu... jadi gue yah gitu deh, nah maka dari itu sir kita pengen check CCTV,” Jelas Riko diikuti anggukan oleh teman-teman yang lain bersamaan dengan tibanya Oik bersama-sama dengan mereka disitu.
“Nih kan Oiknya masih pucat,” Kata Irsyad.
“Eh... Cakka gak ngapa-ngapain gue tadi, gak usah periksa CCTV yah please,” Kata Oik.
Cakka nampak kebingungan dengan apa yang terjadi dihadapannya itu. Dia celingak-celinguk dan hanya mendapatkan tatapan menuntut dari teman-temannya itu.
“Kka... mending lo ngaku, lo ngapain Oik sampe dia pucat begitu?,” Tanya Riko sekali lagi dengan tatapan menyelidik.
“Ya sudah ayo... kita ke ruang kendali,” Ajak kru itu berhasil membuat Cakka dan Oik menelan ludahnya sambil memekik dalam hatinya ‘Gawat!’.
Semuanya berjalan menuju ke sebuah tempat, lebih tepatnya ke sebuah gedung kecil yang tak jauh dari beranda lactigames. Mereka segera masuk disana bersamaan dengan kru itu. Berjalan melewati beberapa ruang sebelum tiba didepan sebuah ruangan yang bertembok kaca sehingga bisa terlihat dari luar aktivitas yang terjadi didalam. Ada banyak sekali monitor yang sedang menyala, ada sekitar 10 orang yang mengontrol monitor-monitor tersebut. Sang kru menyuruh semua untuk tunggu diluar, sebelum dia masuk kedalam.
“Gue ada penawaran buat lo semua,” Ujar Cakka berhasil mengambil alih perhatian teman-temannya dari sang kru yang berada didalam ruangan.
“Apa?,” Tanya mereka bersamaan –kecuali Oik–.
Okay, kalau kalian memang penasaran dengan apa yang terjadi didalam, gue bakal peragain apa yang terjadi didalam tapi hanya gerakan, tanpa percakapan yang terjadi didalam, gimana?,” Perkataan Cakka berhasil membuat Oik bertambah pucat dan menatap memohon agar Cakka jangan menawarkan hal gila itu.
“Ah... gak, gak seru kalau tanpa suara,” Kata Irsyad yang lainpun ikut mengangguk.
“Lagipula kalau kita lihat CCTV pasti lebih lengkap,” Sambung Alvin.
“Iya kalau diizinin, kalau gak kalian kehilangan kesempatan untuk melihat keduanya, lagipula lebih asyikan lihat langsung dengan mata kepala sendiri kan?,”
“Gimana kalau lo boong, yang terjadi bukan itu?,” Tanya Zahra.
“Gak kok... gue janji akan memperagakan se-real mungkin, yah tapi anggap aja kalian tuli gitu atau gak lagi diruangan kedap suara dan gak bisa dengar suara kita, yang penting kan setidaknya kalian gak mati penasaran kayak gini,” Kata Cakka sedangkan Oik hanya bisa terdiam melihat Cakka yang sedang tawar menawar.
Semuanya tampak berpikir tentang penawaran Cakka, “Okay,” Kata Riko kemudian.
“Tapi, kalian harus janji setelah ini gak akan ada yang nyari tahu tentang CCTV itu, atau ngungkit-ngungkit,” Kata Cakka.
“Palingan yang kita cari tahu rekaman suaranya,” Kata Irsyad diikuti cengirannya.
“Huh! Setuju gak? Sebelum gue berubah pikiran nih,” Kata Cakka.
Semua saling pandang sebelum akhirnya mereka dengan serempak menjawab, “Setuju!,”
“Kalau begitu minggir yah, kalian cukup jadi penonton disana, anggap aja ini film bisu,” Kata Cakka.
Semuapun segera bergerak ke tepi, Oik terdiam mematung beberapa langkah dari Cakka. Dia tak bisa bergerak, kakinya tiba-tiba terasa berat. Mulutnya terkatup. Apa yang akan dilakukan Cakka?
Cakkapun berjalan maju, seiring langkah Oik untuk mundur, satu langkah Cakka, dua langkah Oik. Sampai Oik benar-benar terdesak di dinding pembatas. Oh gosh! Cakka bakal mengulangi yang terjadi tadi. Semua yang ada disitu tampak tegang, melihat ‘aksi’ didepan mereka itu. Cakka kini sudah berdiri dihadapan Oik sebelum meletakan tangannya tepat disamping kepala Oik. Semua menahan nafas melihat kejadian itu. Cakka menatap mata Oik, seperti biasa Oik tak berani menatapnya dia memalingkan wajahnya kesamping. Cakka terlihat berbicara perlahan, hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya.
“Oik tenang aja, gak usah takut mereka tahu yang sebenarnya, mereka gak tahu kalau kuncinya suara, jadi ayo lakukan seperti tadi, balas tatapan mata Cakka,” Kata Cakka sangat pelan.
Oik takut-takut membalikan kepalanya membalas tatapan Cakka. Hingga akhirnya terjadi tatap menatap antara keduanya. Cakka tersenyum tipis kemudian menghembuskan nafasnya diantara telinga dan leher Oik, seperti berbisik. Tapi, pada detik ini Oik merasakan bulu kuduk disekujur tubuhnya merinding. Ah! Ini gila! Cakka segera menyusupkan tangannya kebelakang kepala Oik antara tembok dengan kepala Oik. Membuat tarikan nafas dari orang-orang yang ada disitu kentara. Sivia nampak meramas lengan Alvin, Zahra bersembunyi dibalik Irsyad tapi sedikit mengintip, sedangkan Riko dan Nadya hanya bisa menganga. Wajah pucat kembali membungkus Oik, setelah seringai jahil dari Cakka. Hembusan nafasnya terasa dihadapan Oik membuatnya menutup matanya rapat-rapat. Setelah ini seharusnya Cakka mengakhiri ‘adegan flashback bisu’ ini. Tapi Oik merasakan nafas itu semakin mendekat sebelum merasakan sesuatu yang geli dihidungnya. Oik segera membuka matanya melotot dan mendapati Cakka tersenyum penuh arti padanya. Tapi itu… Cakka mengecup hidung Oik? Oik menelan ludahnya, ini tidak sesuai dengan ‘skenario flashback adegan bisu’ itu.
“Udah… trus kru manggil gue, udah tahu kan yang terjadi di dalam, jadi udah yah gak usah minta CCTV itu,” Kata Cakka.
“Jreeeet… gue kira lo berdua mau make-out disitu, gue udah siapin kamera nih biar disebar di youtube pasti viewers channel gue bakal banyak tuh… gak asyik ah,” Kata Riko segera dijitak oleh Nadya yang berada disampingnya.
“Asli… gue ikut ke hanyut sumpah! Gilaaaaa pantes aja sutradara sering pake lo berdua chemistrynya dapet bangeeet… gue merinding sumpah!,” Komentar Sivia.
“Gue kayak nonton the best romance film bisu tahu gak… sederhana tapi romantis,” Kata Zahra sambil bersandar dibahu Irsyad dan tak beberapa lama kemudian dia sadar dan segera bergidik ngeri begitu pula dengan Irsyad.
“Kenapa cewek-cewek jadi pada lebay begini yah… ini kan reka ulang bukan film,” Kata Alvin.
“Lo gak tahu sih Vin? kalau cewek itu sering pake perasaan dan lo tahu adegan Cakka dan Oik tadi tuh pake sangat terasa banget pake perasaannya, jadi kayak film-film romantis gitu,” Kata Nadya.
“Ehem…,” Sebuah suara mengagetkan mereka.
Mereka semua segera berpaling kearah sumber suara tersebut. Ternyata itu kru yang tadi. Dia menatap satu per satu orang-orang yang ada diruangan itu. Matanya terhenti pada Cakka dan Oik yang masih berada didekat tembok. Tersenyum kearah mereka seakan tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Cakka dan Oik. Membuat mereka tertunduk dengan tatapan membunuh itu.
“Hm, maaf yah dari pihak lactigames gak ngizinin buat para pesertanya melihat CCTV, hm, dan juga kita sudah tahu kok penyebabnya dan gak ada yang perlu diributin, ya sudah… kalian kembali ke beranda karantina lagi, cepat…,” Kata kru tersebut.
Merekapun segera melangkahkan kakinya keluar dari gedung tersebut.

♥♥♥

Malam haripun tiba, semua telah bersiap untuk menonton lactigames episode dua, mereka sangat teramat antusias sekaligus penasaran dengan apa yang terjadi di beranda karantina. Bisa dipastikan ratting lactigames akan menanjak drastis. Satu jam sebelum lactigames dimulai orang-orang sudah bersiap-siap menunggu acara itu didepan TV. Ditemani makanan kecil, cemilan dan minuman ringan banyak yang mulai menyaksikan lactigames.
Lactigames diawali dengan flasback singkat episode kemarin yang diakhiri dengan pertanyaan…
Apakah yang Nadya lihat dikamar gadis dan meneriakkan nama Cakka dan Oik?
Bagaimana dinner mereka?
Apa yang akan terjadi diberanda karantina selanjutnya?
Terlihat Cakka yang hanya mengenakan boxerbriefsnya dipanggil Oik dan terjadi percakapan antara keduanya dan Oik meminta tolong untuk memperbaiki kran di kamar mandi cewek yang rusak. Kemudian terlihat Cakka dan Oik memasuki kamar cewek bersama. Setelah scene itu, kini giliran mereka berdua digeret menghadap kru lactiongames dan menjelaskan semua yang terjadi.
Selanjutnya, scene Cakka dan Oik yang dijemput oleh sebuah mobil menuju ke tempat mereka akan dinner. Sampai tiba di tempat dinner dan Debo yang datang menjelaskan serta Debo yang pergi meninggalkan Cakka dan Oik berdua. Dinner berdua Cakka dan Oik yang mengingatkan pemirsa pada sebuah film yang pernah dibintangi oleh mereka berdua, sehingga suasana terasa romantis.
Selanjutnya, aktivitas di beranda karantina saat kepergian Cakka dan Oik. Makan malam yang kacau karena masakannya Zahra yang tidak layak disebut makanan dan menyebabkan beberapa peserta sakit perut. Tentang Alvin dan Sivia yang kerjaannya berdua melulu, mengintip gaya pacaran mereka. Menguping pembicaraan Gabriel dan Riko yang sedang mengamati Alvin dan Sivia. Sampai Cakka dan Oik datang, Oik langsung ke kamar sedangkan Cakka bergabung dengan Gabriel dan Riko.
Langsung beralih ke kamar gadis, pembicaraan antara Oik dan Acha, sampai pada kedatangan Nadya. Dan kemudian pada Cakka, Riko, Gabriel dan Nadya sebelum Nadya tadi datang kekamar. Pembicaraan Riko yang menyebut-nyebut ‘backstage histeris’. Sampai kepergian Cakka dan Nadya. Setelah itu ada Iklan.
Setelah iklan, langsung pada besok paginya. Saat Oik sebagai leader yang harus bangun lebih pagi, Oik berjalan keliling beranda. Sampai pada Cakka yang menawarkannya teh hangat. Setelah itu, saat semuanya dibangunkan Oik dengan pengeras suara. Semuanya bangun, dan berbaris serta saat Debo dan Angel datang untuk mengevaluasi.
Oik yang kena hukuman karena menerima teh dari Cakka segera mengikuti langkah Debo dan Angel ke kolam belakang. Debo dan Angel menjelaskan hukuman yang diterima Oik. Tepat saat Oik menjatuhkan dirinya kekolam berenang, Cakka berteriak bahwa Oik tak bisa berenang. Kejadian dipercepat sampai Oik telah berada dipelukan Cakka yang mencoba menenangkan Oik yang pucat dan batuk-batuk akibat tadi. Sampai Debo menyuruh kamera untuk off sehingga iklan kembali.
Debo dan Angel telah kembali dan memberikan games memasak untuk semua. Dibagi oleh beberapa kelompok. Selanjutnya saat mereka memasak dimeja masing-masing. Kegiatan masak mereka, sampai masak selesai dan penilaian bahwa Gabriel dan Sivia yang menang dan mendapat reward jalan-jalan berempat dengan Debo dan Angel di kebun strawberry.
Scene selanjutnya, Jalan-jalan Debo, Angel, Gabriel dan Sivia yang seperti biasa ditinggal pergi oleh para host itu membuat Gabriel dan Sivia memetik strawberry sambil berbincang-bincang sampai pada masa lalu mereka, ternyata waktu mereka pacaran dulu pernah jalan-jalan di kebun strawberry juga. Kemudian beralih pada kegiatan di bersih-bersih karantina. Cakka dan Alvin yang hampir bertengkar karena mood Alvin sedang tidak baik. Serta permainan konyol yang membuat Riko menjadi manusia paling lucu dimuka bumi ini. Sampai Gabriel dan Sivia kembali, kemudian iklan lagi.
Kegiatan menunggu Zahra menyiapkan makan siang, pertengkaran Alvin dan Sivia karena perginya dia dengan Gabriel yang notabene adalah mantannya. Oik yang baru selesai berbicara dengan seorang kru tentang kepemimpinan Oik. Disuruh sang kru untuk memanggil Cakka. Setelah ditolak Irsyad untuk memanggil Cakka, Oik yang pergi sendiri menemui Cakka dikamarnya. Kemudian fokus pada Gabriel dan Acha yang berbicang-bincang dikolam belakang.
“Jadi alasan lo untuk menerima tawaran ngikutin games ini apa sih Yel?,” Tanya Acha sambil menjiprat-jiprat air dikolam berenang sedangkan Gabriel duduk tak jauh dari situ.
“Gue? Nothing! Just for fun… gue gak nyangka malah ketemu Sivia lagi disini, huh!,”
“Lo masih ada rasa gak sih sama Sivia?,”
“Yang itu gue gak tahu, gue sendiri bingung,”
“Hm, bukannya lo lagi dekat sama kakaknya Oik yah, siapa tuh…hm, Ify… iya yang sekalian manager Oik juga,”
“Itu… Ify tuh baik, dan kayaknya dia dekat sama siapa saja yang dia kenal, bukan cuma gue… kalau dekat gue dan Ify emang lagi dekat tapi gak ada something special hanya partner kerja pada project video klipnya Oik saja,”
“Oh… gitu ya,”
“Yap… lo sendiri kenapa ikut games ini?,”
I want to tell something to someone… dan gue bakal berani ngomong ini kalau someone itu lebih dekat lagi sama gue, okay selama ini memang dekat tapi gue belum cukup punya nyali… but, yang pasti it’s about the truth… nah berhubung gue tahu dia juga bakalan ikut games ini, padahal gue udah reject tawaran ikut games ini dan gue akhirnya ngubungin kru untuk accept tawaran ini lagi,” Kata Acha.
Who’s your someone?,”
I think you know him, kamu pasti bisa menebaknya,” Kata Acha.
Dan langsung beralih pada Oik yang dicegat Riko ketika baru keluar dari kamar cowok. Pertanyaan Riko tentang apa yang dilakukan Cakka dan Oik didalam sampai pada kedatangan Irsyad, Zahra, Alvin, Sivia dan Nadya yang membuat mereka membahas CCTV.
Apa yang dilakukan Cakka dan Oik (lagi) sehingga membuat beranda gempar?
Akankah hubungan Alvin dan Sivia terancam dengan adanya Gabriel?
Tunggu kelanjutannya…

♥♥♥

LAGs episode 2: Seruuuuu!!!
Hayoooo siapa yang nonton LAGs a.k.a Lactiongames episode dua angkat tangan? *angkat tangan*. Gue nonton dong, kalian semua pasti nonton kan? Gue Cuma mau sharing sedikit pendapat gue tentang LAGs.
Satu kata pas gue nonton LAGs… Seru!... Seru ngeliatin ke-unyu-an Cakka dan Oik. Seru cinsetnya Alvin-Sivia-Gabriel. Kocaknya Riko dan ngenesnya Irsyad juga Zahra. Hahahahahaha.
Cuma kayaknya banyak kasus yang terjadi dan menjadi misteri, sini gue uraikan dah.
Cakka tuh kayak perhatian sama Oik, banget malah. Dibantuin perbaikin keran sampe dikira lagi ‘mandi berdua’ oleh Nadya. Cakka bikinin Oik teh hangat pagi-pagi yang membuat Oik dihukum. Cakka tahu kalau Oik gak tahu berenang trus dia nolongin Oik. Tapi… pas gue lihat perhatiannya Cakka sama Acha juga yang pas keiris tangannya, gue kira Cakka emang perhatian sama semua cewek -____-
Someone yang di maksud Acha itu siapa? Berarti Acha ngikutin games ini karena ada sesuatu... Haduuuh jadi penasaran kayaknya bakalan seru kalau diikutin terus nih. Kayaknya ada hubungan sama yang bikin Oik pucat pas dibisikin Acha di kamarnya.
Curiga sama Gabriel jangan-jangan masih ada 'rasa' sama Sivia. Soalnya jawabannya bingung, dan gak ada yang pasti. Mana waktu dikebun stoberi mereka romantis banget, kalau Alvin tahu... Saya yakin bakalan heboh lagi tuh Beranda Karantina.
Kenapa akhirnya selalu bikin penasaraaaaan... Aaaaaa itu Oik kenapa pas dicegat Rikooooo... Cakka ngapain Oik yah di dalam? *nethink
Oh ya, kalian dengar kan Riko nyebut-nyebut 'BACKSTAGE HISTERIS' yang dimaksud yang waktu itu dong dipostingan gue dulu. *tinktink...
Terbuktikan kalau gue gak bohong? :p
Nata_

Comments:

Indri: Aaaaaaa... Gue nonton, iyaaaa banget seru banget itu mah... Pokoknya best games deh untuk saat ini... Acara tipi paling dinanti. Gak sabar menunggu...

Sialaneh: Seru sih, cuma jadi kayak pake skenario deh ini kayak reality show jaman sekarang yang hampir keseluruhannya berdasarkan skenario gue yakin ini juga pake skenario.

Rath: Menurut gue gak pake skenario kok, hm, yaaa soalnya peserta-peserta LAGs yang non selebriti mereka bilang gak ada skenario sama sekali dan yang artis bintang tamu LAGs dulu, dan memang gak ada kok, kan dulu pernah dibahas soal LAGs without scenario dan semua sudah menjamin 100% gak ada skenario. Oke, diluar ini gue suka banget episode kali ini! Serunya pake banget!

Dessy: Nah itu! Siapa yang gak percaya waktu itu hayoo? Udah kita bilang ada yang aneh karena 'hal itu' tak digosipkan sehingga dunia gak heboh... Gue bersyukur deh adanya acaranya ini hahaha.

Wulan: Gue kok jadi punya feeling someone yang dimaksud Acha itu Cakka -_-, secara waktu yang nyanyi-nyanyi itu Acha kebanyakan bilang sayang Cakka. Berapa kali gue gak hitung dah... Tapi Cakka sama Oiknya so sweet dari dinner sampe ending.

Cintani: Aduh... Ga tau mau ngomong apa deh... Gue lagi terharu *srooot (˘̩̩̩.˘̩ƪ) ... Tahu gak sih gue tuh kangen banget-bangetan sama film-film Cakka bareng Oik gitu. Nonton LAGs jadi kayak nonton film Cakka Oik lagi... Big hug ({}) *kiss (˘⌣˘)ε˘`)

  Rhaya: Gabriel ganggu aja tahu gak... Gue nyesek pas di kebun stroberi itu loh... Sivia kayak lupa kalau punya pacar Alvin hiks... Alpin cabal yaw :3 haha... Iya seru yah... Ga sabar nunggu selanjutnya...

Namlot: Hahaha... Belum lengkap kalau selebnya gak ditambah Shilla, bdw, semenjak Cakka ikut LAGs... Shilla juga kok ikut ngilang padahal video klip mereka baru di luncurin dan endingnya keren ƪ(˘˘)ƪ(˘˘)ʃ┌˘)ʃ

More Comments (1.335)»

Seperti biasa lactiongames dihari kedua ini membuat para pemirsanya heboh. Dan mengeluarkan pendapat-pendapatnya lewat situs-situs di dunia maya dan pembicaraan di dunia  nyata.

♥♥♥

To: Roy Manager
Roy?

Cakka mengirim sebuah pesan untuk manajernya ketika dia sedang berbaring dikamarnya. Di lactiongames diijinkan untuk menggunakan handphone tapi hanya untuk sms tidak untuk hal-hal lain seperti menelepon, browsing, BBM dan lain sebagainya peserta yang ketahuan menggunakan handphone untuk itu akan di diskualifikasi.

From: Roy Manager
Nape? Lo kangen sama gue?

To: Roy Manager
Ish… Cuma misscall doang juga.

From: Roy Manager
Alesan lo… pasti ada maunya,
Soalnya tumben bgt lo inget sama gue.

To: Roy Manager
Apa deh kata lo, Ray?
Dia gak ngabisin makanan
Yg gue tinggalin u/ 2bln kan?

From: Roy Manager
Udah abis dari kemarin kaleee…
Lo pelit amir dikit bgt yg di kulkas,
Terpaksa gue dan Ray Patungan
Buat beli stock baru.

To: Roy Manager
Dasar, sableng lo be2,
By the way, lo nonton LAGs kagak?

From: Roy Manager
LAGs? Apaan itu?

To: Roy Manager
Errr! Lo pura2 o’on atau
Benar2 o’on sih?
Yaaa Lactiongames!

From: Roy Manager
Nah kan benar tebakan gue!
Pasti ada alesan deh sms gue!

To: Roy Manager
NONTON GAK?!

From: Roy Manager
Nyantai dong bray!
Capslocknya nakutin ._.
Iyalah~ gue nonton, gue kan
Manajer yang baik u,u

To: Roy Manager
Trus?!

From: Roy Manager
Trus apaan?!

To: Roy Manager
YA TERUS GIMANA TAYANGANNYAAAA?

Cakka mulai dongkol menghadapi manajer yang superduper o’on itu. Sebenarnya alasan Cakka untuk sms Roy adalah ingin mengetahui apakah rahasianya dengan Oik sudah tersebar dengan sempurnanya ke seluruh Indonesia? Sejujurnya perasaannya sejak tadi siang sudah tidak tenang. Apalagi kalau melihat Oik, dia semakin resah. Makanya dia memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi pada lactiongames dilayar kaca pada manajernya.

From: Roy Manager.
Oh… Cakka…
Gue cuma pengen bilang…
Kalau lo udah selesai di LAGs...
Lo langsung nikahin Oik aja yah…
:p

Cakka menelan ludahnya membaca sms yang sama sekali tidak nyambung dari manajernya itu. Cakka sudah tidak berpikir tentang pertanyaan yang dia berikan tadi. Kali ini dia tampak sangat amat resah membaca sms dari Roy itu. Ya Tuhan kenapa Roy berkata seperti itu? Apa maksudnya? Apa jangan-jangan? Dengan gemetaran Cakka mengetik balasan untuk Roy, manajernya.

To: Roy Manager
Apa maksud lo? Jgn blg kalau
Yg itu udh ditayangin :O x_x

From: Roy Manager
Yang manaaaa???

To: Roy Manager
Kalau yg itu…
Yg buat kamu blg aku plg dari sini
Hrs nikahin Oik…

From: Roy Manager
Ya… itu pndptku :p
Gue suka, dan gue rasa
Chemistry kalian gak Cuma cocok
Jadi pemain film tapi
Lebih cocok jadi suami istri *kabooor

Cakka sedikit menghembuskan nafasnya membaca sms dari Roy barusan. Ada kata pendapatnya bisa jadi cuma pendapatnya dan kasus itu belum ditayangkan. Cakka mencoba mencari tahu lebih lagi.

To: Roy Manager
Roy, emg yg ditayangin apa aja?

From: Roy Manager
Bujubuset gue mau ceritain smua?
Panjang… kan lo udh ngalamin disana
Yaaa mungkin ditayangin!

To: Roy Manager
PLEASE ROY GUE BUTUH TAHU!
DAN GAK USAH TANYA
APA ALASANNYA!
DON’T WASTING MY TIME
WITH YOU!

Cakka kembali dongkol terlalu membuang waktunya dengan mengirim sms pada manajernya. Coba saja dia bertanya pada orang lain, mungkin dia akan lebih cepat mendapatkan informasi. Sedikit lama Cakka menunggu sampai akhirnya Roy membalas.

From: Roy Manager
Intinya di LAGs lo kyk jadi peran utama
Bareng Oik u,u
Dan gue suka hahahaha >:D
Kayaknya lo dan Oik sama2 masih punya
Ehem…ehem… Cuma kalian be2 aja
Yang gengsi :p
Turunin gengsi lo deh Kka…
Ini kesempatan buat ngaku sama Oik ;)

Kalau saja Roy tahu Cakka sudah menurunkan gengsi dan memberi tahu Oik tadi, tapi di sisi lain Cakka bersyukur karena dari inti percakapannya dengan Roy berarti ‘kejadian di kamar itu’ belum ditayangkan. Cakka bukan mengatakan tidak dalam hatinya tapi belum. Suatu saat pasti akan ditayangkan… huh!

To: Roy Manager
Oh!

From: Roy Manager
Kok Cuma oh sih!
Gak asyik!

To: Roy Manager
Trus? Lo mau gue ngomong apa gitu?

From: Roy Manager
Tanya apa kek gitu…
Gue lagi BT soalnya gue
Ditinggal sendiri sama Ray
Dia lagi jalan sama anak tetangga noh.

To: Roy Manager
Gimana keadaan Shilla?

Cakka kaget sendiri setelah menekan tombol send. Bisa-bisanya dia bertanya tentang Shilla? Dia kan mengikuti kuis ini untuk menghindari gosipnya dengan Shilla. Kenapa sekarang dia yang bertanya?

From: Roy Manager
PlisdehKka… jgn maruk!
Jgn blg lo kangen Shilla juga.

To: Roy Manager
Gue sebagai partner kerja
Yang gak bertanggung jawab
Krn ninggalin pekerjaan waktu
VC baru lauching jg rada ngerasa bersalah.

From: Roy Manager
Tahu dah tuh!
Gue pusing tau gak!
Wartawan sering kmari nanyain
Nasib duet lo sama Shilla.
VC luncur lo mlh ikut LAGs
Dan Shilla bagaikan menghilang
Ditelan bumi, gue hubungin
Mereke nomornya udah ga aktip-_-

To: Roy Manager
Masa? Lo gak tanya Omnya Shilla?
Atau? Lo gak coba ke rumahnya gitu.

From: Roy Manager
Cieee perhatian :p
Gak M-A-L-E-S
Shilla bkn urusan gue,
Urusan gue kan cm lo!

To: Roy Manager.
Oh…! Yaudah gue bobo dulu,
Sian tinggal gue yg bgn nih,
Bye nite.

Setelah sms itu, Cakka segera membuka laci nightstand dan mematikan handphonenya dan meletakan handphonenya di laci nightstand itu menutupnya. Lalu mematikan lampu diatas nightstand itu. Menarik selimut, tapi sebenarnya dia tak bisa tidur. Wajah Oik selalu terbayang, diselingi rasa penasarannya tentang smsnya dengan Roy tadi. Kemana perginya Shilla?

♥♥♥

16 komentar:

Yuanita Oktaviani mengatakan...

Lanjuuuuuuuuuuuuut kak!

Be Your self mengatakan...

lanjuttt dunk,.!!
keren amat tuh cerita.

Anonim mengatakan...

Lanjuuuttt Kakak Fhi!! Eh? kemaren ultah ya kak? :D

Res-resti mengatakan...

lanjuuuut kak,,,, CaIk'a banyakin dongse.....

Alifah Putri mengatakan...

lanjut kaaaa, caik y lagi dongg hehe :D

dhinna mengatakan...

lanjuuttt kak...
ceritanya bagus n keren lho :D
penasaran bgt nihh

OUR BLOG mengatakan...

kafhil, udah di lanjut belum nih? tanggung bacanya :D

Anonim mengatakan...

kakak LANJUT :D

Unknown mengatakan...

LANJUTTTTTTTT!~

Atika mengatakan...

Kak, dilanjut kenapa? Penasaran nih u,u

Unknown mengatakan...

Kak fhi ceritanya di lanjut dong kak ! Please :) seru soal.a ;)

Unknown mengatakan...

Kak... ceritanya lanjutin dong kak....
Asyik bgt

Anonim mengatakan...

Kak kapan di lanjutt? lanjutt dong kakk.. Pls lanjut yaaa

Liliana mengatakan...

Kak fhil kapan dilanjut..
Aku pengen tahu kelanjutan ceritanya
Please kak lanjut yaa

Liliana mengatakan...

Kak fhil kapan dilanjut..
Aku pengen tahu kelanjutan ceritanya
Please kak lanjut yaa

Res-resti mengatakan...

Ayo kak ditunggu lanjutannya

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...