Selasa, 25 Oktober 2011

Jodoh Kita - 1

[1]
Shilla
Pacar untuk Tunanganku
“Cinta itu perlu diuji… Tapi apakah bisa diuji dengan cara melepaskan cinta itu kepada orang lain?”

A
pa perasaan kalian jika menjelang hari penikahan tiba-tiba pasanganmu berkata bahwa dia ‘ragu’ akan semua ini? Apa perasaan kalian jika pasangan kalian meminta waktu untuk berpikir kembali? Aku tak tahu apa yang ada dibenaknya, ketika mengatakan hal itu. Yang pasti aku sebagai wanita yang punya perasaan merasakan hatiku teriris-iris. Perih.
Hai, kenalkan namaku Ashilla Zahrantiara. Cukup panggil aku Shilla, umurku 24 tahun. Aku mempunyai tunangan yang sangat aku sayangi. Namanya Cakka Kawekas Nuraga. Cukup panggil dia Cakka. Kami berpacaran sejak dibangku kuliah, itu artinya sejak 6 tahun lalu. Namun, Setahun lalu status itu berubah menjadi bertunangan. Dan rencananya tahun ini kami akan menikah. Tapi, Cakka membuatku kaget setengah mati ketika dia mengatakan minta waktu lagi untuk memikirkan semuanya karena dia ragu. Ragu? Dia bilang ragu? Apa artinya semua ini? Belum cukupkah 6 tahun kita saling mengenal? Belum cukupkah 6 tahun susah, senang, suka dan duka kita lewati bersama? Kenapa dia berkata seperti itu? Padahal aku sangat yakin dia yang terakhir dalam hidupku. Tapi kenapa dia ragu? Adakah yang salah terhadap diriku? Oh God! Please, tell me why?...
“Kenapa kamu Shill? Yang mau menikah mukanya galau amat?” Tanya Angel sahabatku, ketika dia bertamu dirumahku.
Aku hanya mengangkat kedua bahuku.
“Cakka ya?” Tanya Angel lagi. Aku mengangguk lemas.
“Dia ngapain kamu lagi sampai kamu jadi autis kayak gini?” Tanya Angel
“Tahu deh Ngel… Aku juga bingung sama Cakka… Masa disaat-saat kayak gini dia bilang ragu dengan semuanya…”
“Apa Shill? Aku gak salah dengar? Cakka bilang begitu? Wah parah!”
Aku mengangguk lemas. “Trus aku harus gimana dong Ngel? Kamu tahu aku tuh sayang banget sama dia… Bagaimana kalau dia ngebatalin semuanya?”
“Tenang aja Shill, aku yakin dia orangnya gak seperti itu…”
“Tapi aku takut Ngel…”
“Gimana kalau kamu uji seberapa jauh rasa sayang dia sama kamu, dan seberapa yakin dia untuk serius sama kamu…” Usul Angel
“Caranya?”
“Kalau dia benar-benar sayang dan yakin sama kamu, pasti dia gak akan tergoda dengan wanita-wanita lain…”
“Maksudmu Ngel…?” Tanyaku yang sama sekali tak mengerti dengan perkataan Angel.
“Gini yah Shillaku sayang… Aku pernah nonton film, Kasusnya hampir sama dengan kamu gini… Trus dia menguji pasangannya gitu, caranya dengan menyewa seorang wanita yang menurutnya bisa menggoda pasangannya itu. Kalau wanita yang sebegitu sempurnanya dia gak tergoda, berarti dia setia, tapi kalau tergoda berarti dia gak setia… Dan masih belum yakin dengan semuanya…”
“Trus maksud kamu aku juga buat hal yang sama?”
“Yupzzz… Tepat sekali…”
“Ah… Gak ah… Kamu gila Ngel…”
“Yah ini kan saranku aja, Sebelum kamu menyesal setelah menikah suamimu selingkuh… Pilih mana hayooo?”
Aku tak menjawab mencoba mencerna kembali cerita yang Angel ceritakan tadi.
“Tapi Shill, gue yakin kok Cakka setia… Cuma apa salahnya dicoba… Biar lebih meyakinkan… Soalnya akhir cerita film yang tadi dia tetap setia kok…”
Apa yang harus aku lakukan sekarang? Sebenarnya aku tertarik dengan usul Angel. Lagipula apa salahnya dicoba? Tapi bagaimana caranya? Bagaimana kalau hasilnya tak sesuai dengan apa yang aku harapkan? Aku gak sanggup melepas Cakka untuk orang lain. Aku juga tak sanggup melihat dia dengan orang lain. Sungguh! Aku galau.

^ ^ ^

“Ini foto terakhir?” Tanyaku pada Angel.
“Iya Shill, gak ada lagi… Teman-temanku yang kayaknya bisa masuk kriteria udah semua, yang dari agen juga udah semua, udah gak ada lagi Shill…”
Aku membuang beberapa lembar foto yang aku pegang. Semuanya tak sesuai kriteria, Semuanya tak cocok. Huh! Apakah rencana ini harus diteruskan?
Pasti pada bingung yah aku sedang apa? Yap, aku menerima saran Angel untuk menguji Cakka. Aku tahu tipe wanita selera Cakka, Aku. Maka dari itu aku mencari wanita yang berbeda dariku tapi masuk dengan selera Cakka. Karena kalau sepertiku dia tak akan tertarik. Yang Cakka paling benci diantara sifat-sifatku adalah Manja, tidak sabaran, boros dan sering terlambat berarti aku harus cari wanita yang mandiri, sabar, hemat dan tepat waktu. Kalau untuk wajah, hmmm mungkin tak terlalu masalah. Tapi aku ingin cari wanita yang berambut pendek sebahu dan lurus juga memakai poni, kenapa? Karena Cakka pernah menyuruhku untuk gunting pendek sebahu juga pakai poni tapi aku gak mau. Karena menurutku itu gak cocok, apalagi rambutku berombak, bayangin aja apalagi pake poni jadilah diriku cleopatra. Tapi dari tadi aku melihat foto-foto teman-temannya yang katanya mungkin bisa dijadikan penggoda. Tapi menurutku tak ada yang bisa. Kami juga sudah mengunjungi agen penyedia pacar kontrak tapi juga nihil. Huh! Yaudahlah mungkin Tuhan gak mengijinkannya.
“Ini non, minumnya…” Kata seorang wanita, mungkin seumuran aku dengan Angel. Wanita manis dengan rambut lurus sebahu berponi memberikan minuman kepadaku dan Angel. Oh ghost! Dia mirip sekali dengan yang aku cari selama ini.
“Makasih ya… Udah kamu balik lagi ke belakang…” Suruh Angel agak kasar.
“Permisi…” Katanya lalu berlalu dari hadapan kami.
“Ngel, dia siapa? Kok aku kayak baru pernah lihat dia disini?”
“Oh itu, anaknya Bi Salmah… Dari kampung, kerja juga disini jadi pembantu bareng ibunya…”
“Oh… Tapi Ngel, dia persis seperti bayanganku selama ini…” Kataku
“Maksudmu?” Tanya Angel yang sepertinya belum ‘ngeh’ dengan maksudku.
“Dia yang jadi pacar untuk tunanganku…”
WHAT?! Yang bener aja kamu Shill… Masa pembantu kayak dia?...” Angel kaget setengah mati mendengar perkataanku.
“Iya Ngel… Kamu mau kan bantu aku…?”
“Bantu apa?...”

^ ^ ^

“Aku mau dibawa kemana non?”
“Udah kamu ikut aja… Gak usah takut, kita gak bakal nyakitin kamu kok Oik…” Kataku kepada pembantunya Angel yang tempo hari.
Namanya Oik, Waktu itu aku kenalan dengan dia. Sekarang Aku dan Angel akan membawa dia ke butik milik mamanya Angel. Setelah selesai dari butik kita ke salon untuk make-over. Setelah itu baru mulai menjalankan rencana.
Tiba dibutik milik mamanya Angel. Kami segera memilihkan pakaian-pakaian yang pas untuk Oik. Lumayan banyak. Setelah itu kami segera meluncur ke salon milik Zahra, teman kami. Oik memang agak kumal, jadi perlu touch sedikit saja pasti bisa terlihat sejajar dengan aku dan Angel. Beberapa jam kami menunggu akhirnya Oik selesai di make-over dan hasilnya waw! Sangat mengagumkan. Oik terlihat sangat bingung dengan apa yang akan kita lakukan kepadanya. Tenang Ik! Setelah ini kita akan jelasin sama kamu. Setelah dari salon, kita pergi ke café milik Acha teman kita juga, namanya café Achapuccino. Kami duduk di salah satu meja tersebut dengan iringan suara merdu dari penyanyi café, merdu dan teduh.
“Gini Ik, kamu pasti bingung kenapa kita ajak kamu jalan-jalan trus dandanin kamu kayak gini…” Kata Angel.
“Iya…” Jawabnya singkat.
“Pakaian-pakaian ini semua punya kamu kok… kamu juga boleh minta apa saja yang kamu mau…” Kataku.
“Yang bener non? Aduh aku jadi nda enak…” Kata Oik.
“Iya Ik, gak papa… gak usah sungkan-sungkan… Tapi kamu mau yah bantu Shilla…” Kata Angel.
“Kalau orang yang baik sama aku, masa aku nda mau bantu… mau minta tolong apa sama Oik…”
“Gini Ik, tapi mungkin ini rada gila… tapi please aku butuh bantuan kamu…”
“Non bilang saja…”
“Kan aku punya Tunangan Ik, rencananya tahun ini kita menikah… Tapi gak ada angin, gak ada hujan… Dia bilang kalau dia ragu dengan semuanya… Aku takutnya, nanti menyesal setelah nikah… Makanya, aku ingin menguji kesetiaannya… Apakah dia benar-benar ragu atau hanya karena nervous sebelum hari pernikahan…”
“Lalu apa yang harus aku lakukan non?”
“Kamu mau yah PDKT dengan tunanganku… Kalau bisa sampai jadi pacarnya… Supaya dia bisa meyakinkan perasaannya kepadaku… Dia bisa membandingkan dan memilih wanita mana yang pantas untuk dirinya…”
“Waduh non… Nanti Oik dosa kalau jadi selingkuhan begitu… Oik takut ah…”
“Gak kok Ik, ini kan dengan sepengetahuanku… Lagipula Ik, kalau aku sama dia memang jodoh, pasti dia tidak akan tergoda. Dan pasti Tuhan memberikan jalan, dan pasti juga Tuhan mengijinkan pernikahan kita tahun ini… Kan jodoh di Tangan Tuhan Ik…”
“Non salah, Jodoh itu ditangan manusia tapi seizin Tuhan… Tuhan memberikan kita banyak pilihan… Tuhan membebaskan kita memilih… Bayangkan berapa banyak pria didunia ini yang bisa menjadi jodoh kita… Masing-masing mempunyai peluang sama…”
“Udahlah Ik, pokoknya aku sudah bulat dengan keputusan ini… Kamu mau atau gak? Kamu punya kebutuhan mungkin sekarang yang belum terpenuhi… Siapa tahu aku bisa bantu, tapi please kamu bantu aku juga…”
Oik tampak berpikir sejenak dengan tawaranku.
“Sebenarnya ada sih non… Oik butuh uang untuk pengobatan nenek dikampung… Uang penghasilan ibu nda cukup, makanya untuk mencukupinya Oik juga datang kemari… Buat bantu-bantu biar Oik juga dapat uang…”
“Jadi kamu terima tawaranku…?”
Oik mengangguk, walaupun terlihat berat tapi dia sudah mengambil keputusan. Thank you Ik, Akhirnya dapat juga Pacar untuk Tunanganku.

1 komentar:

Res-resti mengatakan...

Kak, lanjut dong.. critanya keren lho.. setelah BTS ya. :)

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...