Kamis, 15 Maret 2012

Behind the Scene #9

Do you remember? Waterfall…
Cuaca sore itu mendung, hujan turun rintik-rintik, angin mengibas rambut dua orang remaja yang masih memakai seragam SMPnya tertawa lepas. Mereka berjalan seakan tanpa beban menyusuri jalanan kota yang sepi itu. Tanpa payung. Menerjang hujan. Merekapun tiba didepan sebuah waterfall.  Ada batu besar didepannya mereka segera duduk dibatu besar itu.
“Oik senang hari ini?,” Tanya Cakka.
“Senang banget, hahaha walaupun basah-basahan, tapi seru,”
Cakka membalikan badannya mengarah Oik, melihat gadis itu kedinginan. Tapi senyum mengulum dibibirnya. Mata Cakka menatap gadis dihadapannya itu dalam. Rona keseriusan membungkus wajahnya. Membuat gadis itu berpaling dan membalas tatapannya itu.
“Ehm, Oik… hm, Cakka tahu kita masih SMP, baru lulus SD kemarin… tapi… ehm ada sesuatu yang ingin Cakka sampaikan pada Oik,”
Oik mengerenyitkan dahinya, “Apa itu Cakka?,”
“Ehm… gini Oik, Cakka juga sebenarnya belum tahu pasti apa yang Cakka rasakan sekarang… Cakka belum pernah merasakan yang seperti ini sebelumnya… tapi… Cakka… hm… Cakka suka sama Oik… Oik… mau ga jadi pacar Cakka,”
Mata Oik membulat dan membesar mendengarkan pernyataan lelaki dihadapannya itu. Secepat inikah perasaannya berbalas?
***
Suara decitan rem yang halus terdengar ketika mobil dengan plat nomor C 4 KKA itu berhenti didepan sebuah rumah. Itu rumah Oik. Seseorang yang sedari tadi menunggu dengan cemas dibalik jendela, segera menyibak tirai jendela dihadapannya. Ify, dia terbelalak kaget melihat kejadian ‘langkah’ didepan rumahnya itu. Untuk apa Cakka datang kemari? Jangan bilang mau membuat Oik down lagi? Dalam batin Ify bertanya. Dia hendak beranjak dari situ. Namun terhenti kemudian karena…
Oik menurunkan kaca jendela mobil Cakka. Sebelum akhirnya membuka pintu mobilnya. Saat Oik hendak turun, Cakka menahan tangan kanannya.
Deg---, jantung Oik ketika dia merasakan sentuhan kulit itu kembali ditangannya, sensasinya masih sama.
Oik berbalik menatap Cakka yang sedang tersenyum kearahnya.
Thanks for today,” Kata Cakka.
Oik melepaskan tangan Cakka perlahan kemudian membalasnya dengan senyuman, “You’re welcome,” Katanya kemudian beranjak, sebelum akhirnya membanting pintu mobil Cakka perlahan dan berlalu dari hadapan Cakka. Setelah memastikan Oik benar-benar masuk kedalam, Cakka baru melengos dengan mobilnya.
“Oik! Lo hutang penjelasan pada kakak!,” Cegat Ify saat Oik baru saja menutup pintu rumah mereka.
“Kak… gue… gue…,” Oik gagap.
Ify menaik turunkan alisnya, “Bukannya tadi lo pergi sama Ozy? Kenapa baliknya sama Cakka? Ada angin apa?,”
“Ehm, gini kak… gue tadi emang lunch bareng Ozy, trus gue… selesai lunch pergi ke tebing kebebasan lagi… dan disana… gue … ketemu Cakka… kita bicara disana… sampai malam… dan Cakka ngajakin gue…,” Oik menelan ludahnya sebelum menyambung kalimatnya, “Dinner,”
Mata Ify sedikit membesar dahinya berkerut mendengar penjelasan Oik, “Trus? Lo udah baikan gitu sama Cakka,” Mulut Ifypun ikut membulat tak percaya.
“Gue juga gak tahu kak… ini bisa dibilang baikan atau belum, jujur … luka dihati gue masih ada… tapi gak tahu kenapa kak… tadi ilang begitu aja… waktu kita ngeflashback… waktu kita dinner meskipun tanpa sepatah katapun yang keluar, tapi gue … gue…,” Tangan Oik tiba-tiba bergetar, lidahnya kelu, air matanya ingin tumpah tapi tak bisa, dia tak tahu apa yang dia rasakan sekarang.
Ify mendekat langsung memeluk adik tercintanya itu.
“Ya sudah, gue gak bakalan paksa lo buat ngejelasin lagi deh… gue percaya sama perasaan lo, ikutin kata hati lo… yang pasti gue gak mau lihat adik gue down lagi hanya gara-gara Cakka,”

♥♥♥

Remote itu bergerak mengarah ke televisi sebelum tombol powernya ditekan oleh Oik. Suara gaduh mulai muncul dari dalam televisi. Oik sedang bersiap-siap untuk melakukan pemotretan disalah satu majalah untuk remaja. Namun sebelumnya, dia bersantai sejenak dan memilih memutar sebuah program tv. Salah satu program musik menjadi pilihan Oik. Dan secara kebetulan Cakka dan Shilla adalah bintang tamu hari itu, sehingga Oik terpaku dan terdiam menyaksikan…
One moment in time
Who always in my mind
Not in the crime
But always be my wind

When september rain
You and me together
Remember the pain
Doesn’t come forever

Solve it with the smile
We’re sitting by the waterfall
For our love in a while
We talk this not to tall

But… I just remember…
When september…
You and me are the one…
Forever one…

Itu penggalan lirik yang dinyanyikan Cakka dan Shilla dalam duet mereka. Oik baru pertama kali ini mendengarkan lagu When September. Lagunya lumayan enak, Obiet sebagai pencipta sekaligus komposer lagunya paling tahu merangkai nada dan kata yang indah, apalagi lagu ini berbahasa inggris membuatnya terdengar sangat wah. Lagunya enak dinyanyikan Shilla dengan suara softnya, tapi dibagian Cakka ada ‘sesuatu yang kurang’.
Setelah Cakka dan Shilla selesai bernyanyi, pembawa acara program musik itu masuk ke panggung. 3 D Dea, Dayat dan Debo sudah bersiap melancarkan sejuta pertanyaan kepada Cakka dan Shilla, seperti halnya Oik dulu.
“Hello… Cakka… Hello… Shilla… Makin kompak aja ciyeee… bajunya samaan merah, kebetulan atau janjian atau gimana nih?,” Sapa dan tanya Dea salah satu pembawa acara.
“Hello juga… eh, gak tahu kebetulan kali yah,” Jawab Shilla.
Sedangkan Cakka hanya dengan senyumnya sambil membetulkan posisi gitarnya.
Senyuman itu---, Oik yang menonton terperangah.
“Wah hebat berarti sehati dong, kayak gue dan Dea, iya gak De…?,” Kata Debo sambil merangkul Dea.
“Iya dong De… kita kan sama-sama De,” Kata Dea.
“Wooo… curang nih curang… kalian De… gue Da… gue sama siapa dong?,” Kata Dayat dengan tampang orang paling terngenes sedunia.
“Daki! Kan pas dong Dayat dan Daki!,” Ceplos Debo. Dayat menjitak jidat Debo sementara Debo hanya bisa meringis.
“Wooo udah dong Kebo dan Daki diem… kita kan mau wawancara artis duet terheboh kita tahun ini,” Kata Dea.
“Ah bisa aja,” Shilla malu-malu, sedangkan Cakka terlihat santai menenteng gitarnya.
“Woooo… iya dong, ga usah malu-malu Shilla… kalian kan memang lagi heboh di infotaiment,” Kata Dayat.
“Tul! Gue aja gak pernah masuk infotaiment,” Kata Debo. Dayat dan Dea memberi jitakan pada Debo.
“Lo mah memang ga perlu dan ga penting,” Kata Dea.
“Kejam!,”
“Biar,”
“Udah Cakka dan Shilla gak usah dengerin dua simpanse ini, mau tanya nih, kan ada rumor kalau kalian pacaran… bener gak sih itu?,” Tanya Dayat.
Shilla menatap Cakka, sedangkan Cakka tersenyum penuh misteri tapi terdiam. Sepertinya, Cakka memang sosok pendiam dalam menghadapi gossip apabila diwawancarai langsung, sama seperti sikapnya dulu saat digossipkan dengan Oik.
“Pacaran gak yaaaa…,” Shilla makin membuat mereka penasaran.
Penonton banyak yang berseru untuk mendesak Shilla menjawabnya. Tapi akhirnya keduanya tidak melakukan penyangkalan ataupun pembenaran. Sesuatu dari dalam Oik menyeruak apalagi setelah melewati moment bersama Cakka kemarin dan hari ini dia harus menghadapi yang ada dihadapannya saat ini.
“Oh iyaaaa… sama yang kemarin Cakka dan Shilla pas manggung diacara tetangga kenapa Cakka tiba-tiba menghilang habis manggung? Bahkan lost contact sama managernya loh kemarin?,” Tanya Debo seakan ingin tahu.
Cakka tampak berpikir sejenak dan tersenyum lagi, “Saya pergi ke TK,” Jawabnya.
“TK?,” 3 D serempak bertanya dan Shilla juga nampak kebingungan.
“Yang pasti bukan taman kanak-kanak… a secret place,” Kata Cakka sambil mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum membuat cewek-cewek histeris, meraung-raung dan berteriak kesetanan di studio itu.
Dari situlah Oik akhirnya tahu, ternyata Cakka menghilang setelah manggung dan pergi ke tebing kebebasan dan akhirnya mereka bertemu.

♥♥♥

At Backstage…
Cakka dan Shilla baru saja turun dari panggung. Shilla menggandeng tangan Cakka menuju backstage. Setelah penampilan mereka tadi, mereka harus beristirahat di backstage sebelum akhirnya melanjutkan dengan schedule mereka selanjutnya.
“Cakka…,” Seseorang meneriakkan nama Cakka.
Cakka menoleh kearah sumber suara. Seorang gadis dengan mini skirt, pink blouse dan wedges devict blue denim mendekat kearahnya. Itu…
“Acha,” Sebuah nama keluar dari mulut Cakka.
Acha datang mendekat kearah Cakka dan memberikan sebuah invitation kepada Cakka, meletakannya ditelapak tangan Cakka.
“Ulang tahun gue, dan gue harap lo dateng yah,” Kata Acha.
Shilla segera menengah dan mengambil undangan itu, “Acha sayang, kita pasti datang kok,”
Acha kembali mengambil undangan itu dari tangan Shilla, “Shilla sayang, sayangnya tema pesta gue gak kayak Zahra harus bawa-bawa couple, dan lo punya undangan sendiri sayang, gue udah kasih undangan lo sama manager lo itu, dan ini buat Cakka, okay,” Kata Acha sambil kembali menyerahkan undangan itu pada Cakka. Menatap Shilla, kemudian melengos pergi menjauhi Cakka dan Shilla.

♥♥♥

Suara air jatuh dibelakang Oik membuat dia harus memutar memori belakang otaknya kembali, yang menyisahkan serpihan kisah masa lalunya. Kenapa dia harus syuting video klipnya di waterfall? Kenapa sutradara dan pencipta lagunya seakan tahu serpihan kisah masa lalunya? Dan mengukir kembali kisah itu saat ini?
Konsep video klip Oik kali ini lebih simple dari video klipnya yang pertama. Konsepnya minimalis, dengan fokus pada Oik yang dengan gaun putih panjang bersayap nan indah bak malaikat, namun memegang payung hitam tanda berduka. Dan yang lebih pentingnya lagi, diambil dibawah waterfall. Hanya sekitaran situ, dengan mengganti angle kamera, mungkin terkadang diambil dari atas, muka, belakang atau samping. Dan juga sesekali Oik berganti kostum dengan model yang berbeda namun sama-sama berwarna putih. Sehingga video klip Oik dapat rampung hanya dalam waktu seharian full tanpa diganggu gugat.
Selama dalam proses pembuatan video klipnya, seperti biasa Ify kakak sekaligus manager Oik selalu setia menemaninya.

♥♥♥

“ROOOOOOOOOOOOOOOYYYYYYYYYYY,” Teriakkan Cakka menggemparkan seisi rumahnya.
Roy managernya yang baru saja dari toilet dan baru saja memasangkan beltnya berlarian mendengar teriakkan Cakka memanggil namanya itu.
“Kenapa sih teriak-teriak Cakka? Gak nyante banget sih,”
“Gimana gue mau nyantai? Hah?! Gue tadi dipanggil sutradara yang bakal nyutradain video klip gue sama Shilla… buat dengar pengarahan nanti dalam penggarapan video klipnya, dan lo tahu gak sih adegan terakhir gue di video klip itu apa?,”
“Ya Cakka… Cakka ckckck ganteng-ganteng bego… mana gue tahu lah emang gue punya sixth sense apa? Emangnya apaan?,”
“Nyium Shilla!,” Kata Cakka.
Mata managernya itu membesar sambil menelan ludah, bukan karena adegannya, tapi lebih ke Cakka akan menyalahkannya karena masalah itu.
“Aaaaaa… gara-gara ide konyol lo deh ini! Gara-gara lo suruh nerima project duet bareng Shilla deh semuanya makin berantakan,”
Tepat seperti dugaannya! Manager Cakkapun itu segera memutar otaknya.
“Seharusnya itu adegan biasa kan buat lo yang notabene seorang actor yang beralih tugas jadi musisi? Lo sering nyium Oik diadegan-adegan film lo, bahkan ada yang terkesan ‘hot’ gitu, tapi lo gak pernah mempermasalahkannya, terakhir lo nyium Acha, meski sempat ngeluh tapi akhirnya lo bisa juga kan… trus apa masalahnya dengan Shilla? Kenapa giliran Shilla lo gak mau?,”
“ARRRRGGGHHHH!!!! ITU BEDA ROOOOYYY! Itu dulu! Sekarang gue gak acting, gue mau fokus jadi musisi, gue gak mau ada acting dulu, gue mau berkarya bukan berdasarkan skenario,” Kata Cakka.

♥♥♥

Oik menyeka keringat yang mulai mengucur, dia baru saja selesai syuting video klipnya jam 3 subuh. Diapun duduk disebuah bangku sambil meneguk air mineral. Dia masih berada di lokasi syuting karena menunggu peninjauan kembali tentang adegan yang diambil tadi, apakah perlu pembenahan atau sudah cukup. Kalau sudah cukup baru Oik bisa pulang. Kalau belum, Oik terpaksa harus menunggu dan melakukan take lagi.
Ify duduk disebelah adiknya sambil merogoh kantongnya dan menyerahkan sebuah invitation.
“Dari siapa kak?,”
“Acha Ik,”
Oikpun membaca tulisan yang tertera dalam undangan tersebut.
A Night to Remember.
Begitulah kira-kira tema pesta ulang tahun Acha. Dan untungnya, Oik menarik nafas lega ketika mengetahui bahwa ‘tidak’ diharuskan membawa pasangan. Pesta ulang tahun Acha akan dilaksanakan pada sebentar malam, membuat Oik harus mengecek schedulenya dulu.
“Kak… ntar jadwal gue sampe jam berapa yah?,”
“Pulang dari sini lo bisa istirahat sekitar dua jam trus sambung ke OkeTV trus lo ada jadwal sampe jam 7 malem selesai itu free,”
“Ultah Acha jam 7 malem kak… mungkin gue bisa datang meski terlambat, lo mau ikut gak kak?,”
“Jangan bilang lo mau gue gantiin lagi jadi pasangan?,”
“Hahaha… gak kok kak, kali ini gak bawa pasangan… tapi bawa kakak kan boleh…,” Kata Oik dengan cengiran khasnya.
“Yaudah deh, terserah kamu…,”

♥♥♥

Pesta ulang tahun Acha, diselenggarakan di restoran milik keluarga Acha, tidak seperti pesta Zahra yang mengusung tema private party. Ulang tahun Acha, cukup go public. Tapi tidak juga terlalu free. Wartawan bisa masuk sampai jam tertentu untuk meliput persiapan serta acara awal, setelahnya diungsikan.
Kembali lagi kali ini menjadi parade selebritis-selebritis muda yang mengenakan pakaian terbaik mereka dari berbagai brand diberbagai belahan dunia.  Mobil C 4 KKA itu baru tiba dilapangan parkir segera disergap segerombolan wartawan dengan blitznya. Cakka segera diamankan oleh bodyguard dan langsung menuju ketempat acara akan berlangsung.
Cakka menghempaskan pandangannya, dan mendapati gadis bergaun pink itu tak jauh dari tempatnya berdiri. Diapun menghampirinya, cipika-cipiki lalu memberikannya hadiah.
Happy birthday yah Cha, wish you nothing but the best,”
Thanks,” Kata Acha menerima hadiah yang diberikan Cakka.
Hope you like my little birthday present for you,” Kata Cakka.
“Ahaaaa… I hope...,” Kata Acha sambil memeletkan lidahnya.
Cakka membalasnya dengan senyumannya.
“Oh ya, hm… gue nyambut tamu-tamu yang lain dulu yah… enjoy this party,” Kata Acha sebelum beranjak dari hadapan Cakka.
Dari jauh seseorang berjalan mendekat kearah Cakka…
“Hei bro,” Sapa orang itu menepuk bahu Cakka, Cakka menoleh kearahnya.
“Eh… hai juga bro…,” Kata Cakka sambil menyalami lelaki dihadapannya itu.
“Masih memikirkan kata-kata gue diulang tahun Zahra?,” Tanya lelaki itu yang tak lain dan tak bukan adalah Ozy.
“Nggg… ya, gue masih gak ngerti,”
“Mungkin lo akan sedikit dapet clue malam ini,”
“Maksud lo…?,”
Ozy malah tersenyum dan menatap Acha yang sedang menyambut para tamu.
Tak lama kemudian, seorang MC mulai memandu acara ulang tahun Acha. Banyak teman-teman penyanyi yang menyumbangkan lagu untuk Acha. Shilla baru saja datang dengan gaun terindahnya. Harus diakui, gadis yang satu itu terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna silver yang membuat setiap lekuk badan proporsionalnya nampak memukau. Dia segera berjalan menghampiri Cakka dan langsung menggandengnya tanpa izin. Wartawan segera mengalihkan bidikan blitz mereka kearah Cakka dan Shilla, pasangan duet heboh itu.
“Kka... dia siapa?,” Tanya Shilla.
“Ozy… temen gue,” Kata Shilla.
Ozy mengulurkan tangannya, “Ozy,”
“Shilla,” Shilla membalas uluran tangan Ozy.
Ozy tersenyum kearah Cakka, mengangkat alisnya setengah, seakan ada sesuatu yang dipertanyakannya dalam hati.
Wartawan yang berada didalam area ulang tahun Acha mulai diamankan oleh body guard, ada yang tidak terima, ada juga yang dengan senang hati keluar dan ada pula yang harus diseret paksa. Meski begitu setidaknya mereka sudah mengambil beberapa moment didalam.
Ozy memandang sekelilingnya, belum dilihatnya juga Oik. Diapun segera merogoh kantongnya mengambil handphonenya dan segera memencet tuts handphonenya itu hendak mengirimkan sms untuk Oik.
To: Oik
Oik… lo ga dtg ke pestanya Acha? Atau blm dtg?

Tak lama setelahnya handphone Ozy mengeluarkan vibrate.
From: Oik
Gw bru slesai wawancara,
Tdi acaranya telat mulai,
Jdi skrg bru slesai.
Gw lagi otw kesana.

To: Oik
Ok gw tggu.

Mudah-mudahan, Oik gak dateng disaat yang salah, supaya gue bisa sedikit menjelaskan tentang hal itu… Ozy membatin sebelum memasukan kembali handphone kedalam sakunya.

Acara pemotongan kue ulang tahun Acha tiba, Ozy gelisah karena Oik belum datang juga. Semua orang didalam ruangan tersebut terfokus pada Acha dan kue tart tiga tingkat dihadapannya itu. Papa dan Mama Acha berdiri disamping Acha. MC mulai memandu Acha untuk memasang lilin ulang tahunnya, lalu memotong kuenya. Achapun mulai bergerak memotong kue, meletakannya diatas piring kecil.
Okay first… who’s the special one to night?… one people to remember… please give him or her your first cut Acha…,” Kata sang MC.
Acha menatap tamu-tamu yang hadir. Matanya terantuk pada seseorang, dia segera membuang langkahnya menuju tempat orang itu menatapnya sebelum memberikan piring kecil yang dibawahnya…
This is for you… Kak,” Kata Acha.
But---,” Cakka bingung karena Acha memberikan kue pertama itu padanya. Shilla disampingnya seperti terlihat sedikit kesal.
I will happy if you accept this one… please… don’t make me sad to night,” Kata Acha. Cakkapun mengambilnya dengan hati-hati.
Ketika Ozy menoleh kebelakang. Tepat! Seperti dugaannya… Oik datang disaat yang tidak tepat.
Oik yang baru tiba dikejutkan dengan apa yang dilihatnya. Sesuatu menusuk dari hatinya, meninggalkan bekas yang sangat dalam melihat adegan dihadapannya itu. Namun, dia menarik nafasnya dalam-dalam, menutup matanya kemudian melangkah yakin mendekati Ozy.
Apa maksud semua ini? Apa ada hubungannya dengan perkataan Ozy di ulang tahun Zahra? Cakka yang menerima kue itupun semakin bingung, tidak! Ini bukan clue seperti yang dikatakan Ozy, tapi ini masalah baru.

♥♥♥

“Apa ini Roy?,” Tanya Cakka ketika menerima kertas yang dilemparkan secara sembarangan ketika Cakka baru tiba dari ulang tahun Acha.
“Tawaran…,”
Cakka mengerenyit, kemudian membaca lembar demi lembar kertas yang dilemparkan managernya itu.
“Itu tawaran salah satu kuis yang lagi booming, biasanya diikuti oleh orang-orang awam untuk memperebutkan sebuah apartement, tapi kini dibuat khusus untuk kalangan selebriti… Latest Eksecution Games atau Lactigames, hm… kalau untuk para selebriti sih hadiahnya bukan apartement secara selebriti pasti gak terlalu membutuhkan hal itu… jadi hadiahnya nanti yang menang sebuah pulau yang bisa dipake kapan saja… pulau yang indah… tapi mereka merahasiakan sih nama pulaunya… pokoknya nanti dah, trus dikuis ini nanti para peserta akan adu nyali, adu kekuatan, adu kehebohan pokoknya sesuai games yang diadakan nanti lah, dan akan dikarantina selama dua bulan, yang terakhir dieksekusi dialah pemenangnya,” Jelas manager Cakka panjang lebar.
Cakka terus membaca dihadapannya itu…
“Oke! Gue ikut!,” Kata Cakka yang merasa tertantang.
“Lo yakin ikut? Gak mau tahu dulu siapa lawan lo? Karena disini gak tertera,”
“Gak perlu… lo hubungin pihak penyelenggara acaranya, katakan gue ikut!,” Kata Cakka.
“Tapi lo kan masih ada project syuting video klip bareng Shilla yang belum dirampungin,”
“Lo telepon pihak kuisnya dulu, trus lo telepon sutradara penggarapan video klip gue bareng Shilla… bilang gue terima adegan itu, tapi dikening bukan dibibir… biar besok udah bisa mulai syuting video klipnya,” Kata Cakka.
“Tapi… pasti abis video klip kalian launching banyak tawaran Cakka… lo gak sayang? Kuis ini kan cuma mujur gak mujur,”
“Gak… tekad gue udah bulat… gue ikut kuis ini! Gue bukan mau cari menang tapi pengen dapat pengalaman baru dan menenangkan diri disana,” Kata Cakka.

♥♥♥

Syuting video klip When September Cakka dan Shillapun berlangsung. Memakan 3 hari full tanpa istirahat untuk syuting. Karena lokasi yang berpindah-pindah. Dan sutradara menyetujui kalau Cakka hanya mengecup kening Shilla bukan dibibir.
Konsep video klipnya memang bukan Cakka dan Shilla sebagai model utama melainkan Alvin dan Sivia, namun Cakka dan Shilla tetap saja sering muncul hanya sebagai penyanyi yang disetiap sudut tempat Alvin dan Sivia melangkah mereka ada, baik diujung halte tempat Alvin dan Sivia bertemu, diujung café tempat Alvin dan Sivia bercanda, diujung jalan tempat Alvin dan Sivia  melangkah, diujung kebun teh tempat Alvin dan Sivia berpisah, sampai Cakka disamping Alvin, dan Shilla disamping Sivia saat Alvin dan Sivia bertemu kembali. Setelahnya, Alvin dan Sivia berbaring dirumput sambil menutup kedua mata mereka. Saat itu adegan distudio Cakka dan Shilla sedang bernyanyi terakhir sebagai penutup video klip Cakka mengecup kening Shilla. Huh!

♥♥♥

Cakka baru selesai mengemas barang-barangnya dikoper. Setelah dia yakin apa yang dia butuhkan telah dibawanya, diapun menyeret kopernya keluar dari kamarnya. Dua bulan kedepan Cakka akan menenangkan dirinya dengan mengikuti kuis itu, meski dia tidak tahu siapa-siapa saja selebriti yang akan menemaninya dalam dua bulan kedepan. Cakka cukup tertarik siapa tahu bisa membungkam sementara gossipnya dengan Shilla. Apalagi setelah video klipnya launching dan ada adegan terakhir itu yang membuat orang-orang akan lebih menggossipkannya dengan Shilla.
Cakka segera menyeret kopernya menuju bagasi mobilnya. Masuk kedalam mobilnya menurunkan kaca mobilnya. Setelahnya pamit kepada dua kembar siam raja makan…
“Woi… lo berdua jangan lupa jagain rumah gue… awas aja lo berdua ngapa-ngapain rumah gue… oh ya, buat kalian berdua yang raja makan dikulkas gue udah penuhin sama snack persediaan buat dua bulan kedepan… gondrong dan lenjeh tetap akur yah,” Kata Cakka sambil menutup jendela mobilnya tanpa mendengarkan kata-kata yang keluar dari mulut Ray dan managernya.

Mobil Cakka memasuki beranda karantina lactigames. Rumah dengan desain klasik berdiri kokoh dengan dua pencakar langit didepannya. Dihalaman rumah ada waterfall kecil buatan lebih tepat disebut fountain, tapi bentuknya memang lebih terlihat seperti miniatur waterfall. Cakka terpaku pada waterfallwaterfall... dan waterfall… Dia mengingat sesuatu dimasa lalunya. Message alerts handphone Cakka membuatnya sadar dan segerah merogoh kantongnya.
From: Lactiongames
No reply.
But quickly.
Welcome.
You’re in lactiongames’s area.
Now, you must going to
Waterfall beside area.
Please give to our body guard
The key of your car
To save your car.
Until you finish with this games.

Cakka segera memberhentikan mobilnya setelah melihat seorang body guard dihadapannya. Dia segera turun dan menyerahkan kunci mobilnya pada body guard itu. Lalu menyeret kopernya menuju sebuah lokasi disamping waterfall buatan.
Disana sudah menunggu pembawa acara lactiongames yakni Debo dan peserta dari kalangan selebriti. Sudah ada Irsyad, Nadya, Gabriel, Zahra, Riko, Alvin, Sivia dan… Acha. Semua berbaris, Cakkapun masuk kedalam barisan.
Okay… welcome Cakka… kamu adalah peserta ke sembilan di lactiongames ini… kita masih menunggu satu orang lagi sebagai peserta kesepuluh dan baru memulai welcome game kita,” Kata Debo.
Seseorang datang dengan tergesa-gesa segera berbaris disamping Cakka. Cakka menoleh kearah orang yang baru datang itu kemudian…
Ya the last… welcome Oik… karena semua sudah lengkap mari kita mulai game pertama. Saya akan sedikit menjelaskan tentang game pertama ini. Diseluruh penjuru rumah ini sudah ada amplop yang bertuliskan nama-nama kalian… kalian harus mengumpulkan ada 9 amplop yang merupakan clue dari tantangan kali ini… kalian akan dibagi dengan tim cowok dan tim cewek… tim cowok diarea kanan dan tim cewek diarea kiri, carilah amplop-amplop itu diarea masing-masing semua akan mendapat tentunya, tapi pasti ada yang tercepat memecahkan clue tersebut… yang tercepat satu cewek dan satu cowok setelah didapati, kalian akan diberi instruksi selanjutnya… game ini bertujuan untuk menentukan leader and keyholder serta chef dan mad selama seminggu kedepan di beranda karantina… mengerti?!,” Jelas Debo tegas.
“Mengerti,” Jawab semua peserta.
Okay… tinggalkan koper kalian… biar body guard kami yang mengangkatnya dan membawa ke kamar masing-masing dan game dimulai dari…… sekarang!,” Kata Debo, yang membuat para peserta meninggalkan koper mereka masing-masing segera berhambur menuju area game.

15 menit setelah dibukanya welcome game, Oik telah menemukan 6 dari 9 amplop yang bertuliskan namanya. Dia segera menyusuri sekeliling rumah itu, mendapati beberapa amplop dibunga, didekat pohon, kadang juga harus melewati semak-semak. Akhirnya, Oik menemukan semua amplop yang tertera namanya. Segera dibukanya amplop tersebut dan mendapati huruf-huruf disetiap amplop. A-W-T-F-E-R-L-L-A. Dengan segera Oik mengacak-ngacak huruf tersebut kemudian membentuk sebuah kalimat. Waterfall. Oik akhirnya tahu clue itu, dia segera berlari menuju waterfall. Sepertinya dia orang pertama yang tiba di waterfall. Didepan waterfall ada dua buah amplop, tapi ada sebuah lampu ditengah-tengahnya berwarna merah. Artinya, Oik belum bisa mengambil amplop tersebut. Dia harus menunggu. Saat dilihatnya lampu itu berubah hijau, Oik menengok kebelakang.
Seseorang tersenyum mendekatinya… Senyum itu…
Deg---, jantungnya berdetak lagi.
Cakka. Oik menelan ludahnya.
Cakka adalah orang kedua yang menemukan clue itu tapi juga orang pertama di tim cowok. Setelah Cakka tiba disamping Oik, merekapun mengambil masing-masing amplop yang ada didepannya.
Amplop Cakka: Congratulations you’re the first in the boy team who solve the clue… now please, enter into the waterfall to find one of the leader coin or the keyholder coin.
N.b: Before this, you must hold the girl hand ;)
Good luck.

Amplop Oik: Congratulations you’re the first in the girl team who solve the clue… now please, enter into the waterfall to find one of the leader coin or the keyholder coin.
N.b: You must waiting what will the boy do for you ;)
Good luck.

Cakka dan Oik kaget setelah membaca amplop mereka masing-masing. Cakka menatap Oik, sedangkan Oik menunggu apa yang akan Cakka lakukan padanya. Semoga bukan hal-hal yang ada dipikirannya. Jangan membuat dia mengulang moment dibawah waterfall bersama Cakka lagi.
Cakka segera mengulurkan tangannya. Oik kaget sambil mengerenyit. Cakka menganggukan kepalanya tanda Oik harus menerima uluran tangannya. Oikpun menerima uluran tangan Cakka. Cakka segera menggenggam tangan Oik erat. Rasa hangat menjalari tubuh Oik. Dadanya berdesir. Pasokan darah kejantungnya seolah mengalir cepat sehingga menimbulkan bunyi yang kencang.
“Oik siap?,” Tanya Cakka.
Oik mengangguk, “Siap!,”
Merekapun memasuki waterfall itu bersama.
***
Cakka membolak-balik skenarionya. Rasa gugup tiba-tiba menyelimutinya setelah membaca adegan yang harus dia lakukan setelah ini. Haruskah dia melakukannya dengan Oik sekarang? Dan lebih lagi setting tempatnya yang mendukung… dibawah waterfall. Cakka mengatur nafasnya…
“Cakka lima menit lagi take… ayo siap-siap,” Kata pak sutradara.
Cakkapun beranjak dari tempat duduknya, menuju watterfall, lalu berdiri dibawahnya. Cakka gelisah. Oik belum datang juga. Apakah Oik tidak mau melakukan adegan itu dengannya? Sama seperti dulu Oik selalu menghindar ketika Cakka ingin melakukan hal yang sama, namun tidak se-ekstrim ini. Tampak Oik dari jauh menuju bawah waterfall. Dia terlihat sama tegangnya dengan Cakka. Sesekali dia menengok kebelakang sambil melangkah… akhirnya dia tiba tepat dibawah watterfall dihadapan Cakka.
“3…2…1… camera rolling! Action!,” Aba-aba dari sang sutradara membuat mereka harus hanyut kedalam skenario.
“Hei… Leana,” Sapa Cakka kepada Oik kaku sesuai skenarionya.
“Hei… Alex,”
“Kenapa kau selalu menghindar dariku?,”
“Aku tidak menghindar darimu… aku cuma butuh ketenangan,”
“Tapi kau tahu kan aku mencintaimu?,”
“Aku tahu… aku… aku juga mencintaimu…,”
“Kalau begitu buktikan, kalau pengkhianatan itu benar-benar tidak terjadi,” Kata Cakka mendekat kearah Oik memegang pinggulnya, sukses membuat Oik kaget. Skenario memang seperti itu, Oik harus kaget saat Cakka mendekat. Tapi ini, kekagetan yang sebenarnya saat merasakan Cakka memegang pinggulnya. Cakkapun memulai aksinya memuaskan sutradara dan para penikmat film sesuai skenario yang harus diperankannya. Oikpun hanya bisa mengimbanginya dengan acting yang sama meski dia baru pertama kali melakukannya baik didunia nyata maupun selama karirnya menjadi aktris. Cakka segera mengakhirinya dan tersenyum lalu menghapus bekasnya dari bibir Oik.
“Your lip so sweet… Thanks Leana… sekarang aku yakin pengkhianatan itu tak pernah terjadi,” Kata Cakka sambil membenamkan Oik kedalam pelukannya lalu mengecup ubun-ubun kepala Oik.
I love you…,”
I love you too…,”
Cut!!!,”
Do you remember? Waterfall... 

♥♥♥

5 komentar:

Res-resti mengatakan...

Wah... keren bnget kak,,, lanjutin dong....:)

Yessi Anggraeni mengatakan...

tambah keren aja :D Lanjut lanjut !:D

Mawar Fatmah mengatakan...

amazing...
kak... lanjuttt
jgn lama... ok!!

winda marina sani mengatakan...

tambah keren kak ..
lanjut lanjut :D

Anonim mengatakan...

KEREN!! AAA! LANJUT KAKAK!
PART 10! Part 10! #rusuh

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...